"Listrik dalam keadaan normal di Palu ternyata dilaporkan 125 Megawatt. Setelah gempa ada kerusakan. Ada 2 gardu yang baru dihidupkan dan lima rusak. Jadi kemampuan baru 10 persen karena baru ada 12 megawatt," kata Menko Polhukam Wiranto di Palu, Sulteng, Kamis (4/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata tidak secepatnya dapat diperbaiki karena ada kerusakan parah seperti generator rusak, travo hangus dan jaringan di lapangan putus," terangnya
Pemerintah kemudian menerjunkan 500 relawan untuk memperbaiki jaringan listrik yang ada di lapangan. Dia mengakui bahwa 5 gardu listrik hingga saat ini belum diperbaiki. Oleh karenanya, pemerintah mengakalinya dengan menggunakan genset dan mengambilnya dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Sulteng.
"Tetapi itu dihidupkan, baru bisa 30 persen dari kebutuhan Palu," ujarnya.
Namun dengan aliran yang baru 30 persen ini, Wiranto menginginkan agar rumah sakit, bank dan toko-toko di Kota Palu sudah data buka, sehingga roda perekonomian kota ini mulai bergerak.
"Diusahakan genset didatangkan untuk memback-up instalasi penting. Saya minta diperbaiki segera, dinyalakan hari ini pasti nyala," kata dia.
Simak Juga 'Momen Menyayat Hati, Bocah Korban Gempa yang Ingin Ikut Jokowi':
(fiq/rvk)











































