"Ini memang menunjukkan keseriusan pemerintah menangani musibah gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah tersebut," kata Ermalena.
Sebagaimana diketahui, Jokowi datang ke Palu pada Minggu (30/9/2018) lalu dan hari ini, Rabu (3/10/2018). Kehadiran Jokowi, menurut Ermalena, membuat kendala di lapangan bisa langsung diambil keputusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan kehadiran Presiden untuk yang kedua kalinya, saya yakin untuk memastikan apakah semua sesuai dengan target atau ada kendala dan melakukan evaluasi kerja bersama yang dilakukan," jelas Ermalena.
Penetapan tanggap darurat selama 14 hari, menurutnya, memerlukan koordinasi yang harus jelas siapa mengerjakan apa. Koordinasi ini cepat dilakukan setelah Jokowi terjun langsung ke lapangan.
"Saya yakin Presiden ingin melihat langsung apakah apa yang beliau janjikan bisa dilaksanakan atau ada kendala. Misalnya tentang logistik, air, listrik, pelayanan kesehatan, BBM, tenda, dan lainnya," jelas Wakil Ketua Komisi IX ini.
Ermalena menyebut semua pihak perlu memberikan perhatian besar pada banyaknya pengungsi yang belum menerima bantuan, khususnya di daerah yang susah diakses.
"Bahkan kalau perlu, gunakan helikopter agar bisa menjangkau daerah yang terisolasi," kata Ermalena.
Baca juga: Karding: Jokowi Serius Tangani Gempa Sulteng |
Saat ini, menurut Ermalena, banyak pengungsi yang trauma kehilangan rumah dan keluarga. Di satu sisi, kondisi mereka saat ini cukup memprihatinkan dan membutuhkan pertolongan segera.
"Banyak lokasi pengungsian yang tidak dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. Bahkan tenda dan makanan pun masih ada yang belum mendapatkan. Hal ini bisa menimbulkan penyakit baru," pungkas Ermalena. (ega/mul)











































