Penjelasan RS Bedah Bina Estetika Soal Operasi pada Ratna Sarumpaet

Penjelasan RS Bedah Bina Estetika Soal Operasi pada Ratna Sarumpaet

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 03 Okt 2018 16:28 WIB
Juru bicara RSK Bedah Bina Estetika Dr Arrisman menjelaskan soal operasi Ratna Sarumpaet (Foto: Eva Safitri/detikcom)
Jakarta - Pihak Rumah Sakit Khusus (RSK) Bedah Bina Estetika membenarkan Ratna Sarumpaet menjalani perawatan pada Jumat (21/9) lalu. Ratna baru keluar dari rumah sakit pada Senin (24/9) malam.

"Dari data yang kami terima ada pasien yang nama RS (Ratna Sarumpaet) berobat ke rumah sakit kita. Masuk jam sekitar jam 17.00 WIB tanggal 21 September 2018 dan keluar atau pulang setelah berobat 24 September 2018 sekitar jam 21.00 WIB," ujar juru bicara RSK Bedah Bina Estetika Dr Arrisman di Jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018).


Dia mengatakan pihak kepolisian meminta data medis ke RS. Namun pihak RS tak memberi data soal tindakan yang dilakukan terhadap Ratna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pihak kepolisian meminta data medisnya kepada kami tapi tidak bisa membuka data medis pasien karena dalam peraturan Permenkes nomor 269 tahun 2008, data pasien itu adalah hak pasien," ujar dia.


Arissman mengatakan Ratna sudah datang ke RS pada Kamis (20/9) sebelum jalani rawat inap sehari setelahnya. Dia mengatakan Ratna merupakan pasien lama di RS tersebut. Ratna juga dalam kondisi sehat sebelum menjalani tindakan.

"Yang jelas dia ke sini tidak ditemukan sesuatu hal yang menjadi hambatan dalam melakukan tindakan medis," ujarnya.


Sebelumnya diberitakan, Ratna Sarumpaet akhirnya mengaku berbohong soal penganiayaan yang dialaminya. Dia menceritakan awal mula dia ke dokter bedah plastik hingga membuat kebohongan soal penganiayaan. Awalnya adalah saat dia menyadari wajahnya lebam.

"Setelah operasi dijalankan pada tanggal 21, pada tanggal 22-nya saya melihat muka saya lebam-lebam secara berlebihan, tidak seperti biasanya. Saya tanya ke dokter Sidik, ini kenapa. Itu biasa katanya," kata Ratna dalam jumpa pers di Jl. Kampung Melayu Kecil V/24, Bukitduri Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).


Ratna mengatakan bahwa dia ke dokter bedah plastik pada 21 September 2018 untuk sedot lemak. Namun, saat ditanya oleh anaknya, dia mengaku dianiaya. Pada akhirnya, cerita itu bergulir hingga ke publik dan ke capres Prabowo Subianto yang membelanya. (jbr/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads