Ratna Sarumpaet: Saya Akui Bohong, Semoga Kegaduhan Mereda

Ratna Sarumpaet: Saya Akui Bohong, Semoga Kegaduhan Mereda

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Rabu, 03 Okt 2018 16:23 WIB
Ratna Sarumpaet saat jumpa pers di kediamannya. (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Aktivis Ratna Sarumpaet mengaku merekayasa kabar penganiayaan dirinya di Bandung. Dengan klarifikasinya, Ratna berharap kegaduhan segera mereda.

"Saya mohon apa pun yang saya sampaikan hari ini, sesuatu yang membuat kegaduhan dua hari terakhir ini mereda dan membuat kita semua bisa saling memaafkan," ujar Ratna dalam jumpa pers di kediamannya, Jl Kampung Melayu Kecil V/24, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).


Ratna mengakui dirinya ke rumah sakit pada 21 September 2018 untuk bertemu dengan dokter bedah plastik. Ia meminta diambil tindakan menyedot lemak di tubuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tanggal 21 saya mendatangi rumah sakit khusus bedah menemui dokter Sidik, ahli bedah plastik. Kedatangan saya ke situ karena kami sepakat beliau akan menyedot lemak di kiri-kanan saya," tutur Ratna.


Ia menyatakan kebohongan berawal hanya untuk mencari alasan kepada anak-anaknya. Karena kebohongannya, Ratna meminta maaf kepada capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang sudah membelanya.

"Saya dengan sangat memohon maaf kepada Pak Prabowo, terutama Pak Prabowo Subianto, yang kemarin dengan tulus membela saya membela kebohongan yang saya buat. Tapi saya berjanji akan memperbaiki yang memberikan perjuangan kami yang sekarang terhenyak," kata Ratna sambil terisak.

Pernyataan Ratna ini mematahkan kabar bahwa dia dianiaya di Bandung pada 21 September 2018. Polisi sebelumnya juga sudah menyatakan Ratna ke RS Bina Estetika di Jakarta pada 21 September, bukan di Bandung.


Simak Juga 'Soal Ratna Sarumpaet, Atiqah dan Rio Dewanto Ikut Diserbu Netizen':

[Gambas:Video 20detik]


(dkp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads