Dari pantauan detikcom, di TK/SD Akar Panrita Mamminasata, Jalan Kirab Remaja, Kecamatan Manggala Makassar, terdapat 112 korban gempa dan tsunami asal Palu yang menempati sekolah ini.
Baca juga: Begini Kondisi Tenda Pengungsian di Palu |
Kehadiran mereka didominasi sejumlah anak-anak dan bayi yang berhasil selamat saat gempa dan tsunami terjadi. Kesedihan dirasakan para korban lantaran tak harus terpisah dengan ayahnya dan putus kontak saat gempa mengguncang Palu, Sulteng.
"Tidak bisa berhubungan susah iya. Pisah bapaknya, ia kerja dan saya sama anak-anak di rumah, begitu gempa langsung mati lampu, terpisah susah dihubungi," kata Reni saat ditemui di pengungsian, Rabu (3/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai sekarang mereka sehat di yayasan ini, di Yayasan Panrita terjamin, makan, susu," jelasnya.
Sementara itu, seorang anak korban gempa dan tsunami, Amin, mengatakan kehadirannya di pengungsian bersama dengan ibunya. Namun ia hingga saat ini belum pernah bertemu ayahnya semenjak gempa terjadi.
"Orang tua, sama ibu, ayah masih di Palu, masih rindu, iya masih, iya diharapkan ada di sini iya," paparnya dengan muka sedih.
Pengurus TK/SD Akar Panrita Mamminasata, Makassar, Rahmi mengatakan ada 112 korban gempa dan tsunami asal Palu yang mengungsi. Para korban ini didominasi anak-anak.
Ia bersyukur korban gempa dan tsunami yang mengungsi mendapat kepedulian masyarakat Makassar dengan membawakan sejumlah bantuan, baik berupa pakaian, makanan, maupun susu bayi.
"Sejak kemarin, anak 48 orang, masyarakat antusias membantu saudara kita yang kena gempa dan tsunami Palu," tutupnya.
Simak Juga '59 Ribu Lebih Korban Gempa Ngungsi di 109 Lokasi':
(asp/asp)











































