Geger Ratna Sarumpaet: Ribut dengan Luhut hingga Cerita Dianiaya

Geger Ratna Sarumpaet: Ribut dengan Luhut hingga Cerita Dianiaya

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Rabu, 03 Okt 2018 12:49 WIB
Foto: Aktivis Ratna Sarumpaet. (Marlinda-detikcom)
Jakarta - Ratna Sarumpaet menjadi buah bibir. Setelah dikabarkan menjadi korban penganiayaan, aktivis ini disebut mendatangi RS Bina Estetika, Jakarta. Ini cerita hehoh Ratna Sarumpaet.

Terbaru, Selasa (3/10/2018), polisi mengungkapkan hasil penyelidikan untuk memastikan benar tidaknya Ratna Sarumpaet dianiaya di Bandung pada 21 September 2018.
Usut punya usut, polisi akhirnya menemukan jejak Jurkamnas capres cawapres Prabowo Subianto mendatangi rumah sakit bukan karena menjadi korban penganiayaan.

"Bahwa benar Ratna Sarumpaet dirawat pada 21-24 September 2018 di RS Khusus Bedah Bina Estetika," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Nico Afinta di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (03/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dari keterangan ini, informasi yang menyatakan Ibu dari artis Atiqah Hasiholan itu berada di Bandung, Jawa Barat, pada 21 September tidak terbukti.

Selain kisah itu, ada beberapa sepak terjang Ratna Sarumpaet yang membuat heboh. Aksi Ratna Sarumpaet yang menjadi sorotan publik mulai dari menuding bantuan Papua diblokir hingga pernah adu mulut dengan Menko Maritim Luhut Panjaitan soal pencarian korban kapal tenggelam di Danau Toba.

Berikut cerita geger Ratna Sarumpaet yang dirangkum detikcom:



Tuding Bantuan Papua Diblokir

Ratna Sarumpaet menuding pemerintahan Jokowi memblokir dana nasabah untuk bantuan Papua senilai Rp 23 triliun. Dana tersebut merupakan swadaya untuk pembangunan di Papua.


Duit itu, ujarnya, berasal dari tujuh keturunan para raja Nusantara. Duit itu disimpan di Bank UBS, ditransfer ke tiga bank di Indonesia, dan dilaporkan oleh Bank Indonesia ke Bank Dunia. Kemudian duit itu dinyatakannya hilang. Begitulah cerita Ratna Sarumpaet.

Kemenkeu sudah menjawab tudingan Ratna. Kemenkeu sudah mengecek ke World Bank, tudingan Ratna tak ada jejaknya.



Adu Mulut dengan Luhut



Ratna Sarumpaet adu mulut dengam Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan soal pencarian korban Kapal Motor Sinar Bangun dihentikan atau tidak.

Cekcok mulut itu terjadi di Posko Tim Pencarian KM Sinar Bangun, Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin (2/7/2018) sekitar pukul 09.00 WIB.

Protes Ratna disanggah oleh seorang perempuan dari unsur masyarakat dan akhirnya Luhut juga menyuruh Ratna tidak melakukan macam-macam. Ratna terus berusaha menyampaikan protesnya, tapi dia dihalangi oleh aparat.

Akhirnya Ratna digiring keluar dari tenda. Dia mengaku tak dipersilakan Luhut menyampaikan aspirasinya, bahkan hingga sore ini saat Ratna hendak meninggalkan Sumatera Utara.


Ditolak di Daerah


Kehadiran Ratna Sarumpaet dalam diskusi bertema '2019 ganti presiden' di sejumlah daerah ditolak oleh beberapa organisasi.

Ratna Sarumpaet ditolak antara lain di Batam, Bangka Belitung hingga Palembang.

"Ini kan cuma sekadar diskusi, saya mau ketemu dengan masyarakat, ketemu dengan ibu-ibu, dan tidak lebih dari 200 hingga 300 orang. Bukan saya buat acara ganti presiden ribu-ribuan orang, ini kan saya cuma mau ketemu paling 300 orang saya dibuat kayak teroris, diiringi dan diapit berderet-deret oleh mobil polisi, saya siapa? teroris?" keluh Ratna saat jumpa pers di Pangkalpinang, Bangka Belitung, Sabtu (25 /8 /2018).

Massa akhirnya membubarkan diri setelah acara diskusi dibatalkan.


Mobil Diderek, Telepon Anies

Ratna Sarumpaet marah-marah karena mobilnya diderek petugas Dishub DKI Jakarta di Tebet, Jakarta Selatan.

Mobil Ratna Sarumpaet diderek Dishub pada Selasa 3 April 2018. Video Ratna Sarumpaet marah-marah karena mobilnya diderek jadi viral di media sosial. Ratna Sarumpaet protes karena di lokasi tersebut tak ada tanda larangan parkir.

Ratna Sarumpaet lalu menelepon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Tapi karena telepon ke Anies tak diangkat, Ratna lalu menelepon staf Anies bernama John. Tak selang berapa lama, mobil Ratna dikembalikan petugas Dishub. Ratna tak mendapatkan penjelasan dari Dishub. Mobil itu pun lalu diambil sopir Ratna setelah diantar petugas Dishub ke dekat rumahnya.

Namun, Anies mengaku tidak ditelepon oleh Ratna saat mobilnya diderek. Dia juga tidak memberikan instruksi kepada bawahannya untuk membantu Ratna.


Dituduh Makar


Aktivis Ratna Sarumpaet ditangkap polisi untuk diperiksa terkait tuduhan makar dalam kegiatan 1 Desember di Hotel Sari Pan Pacific.

Ratna kemudian dimintai keterangan oleh polisi sebagai saksi tersangka dugaan makar, Sri Bintang Pamungkas. Ratna dijemput oleh penyidik pukul 06.00 WIB di Hotel Sari Pan Pasific. Dia keluar dari area Mako Brimob sekitar pukul 23.55 WIB.

Pengacara Yusril Ihza Mahendra menyebut Ratna Sarumpaet ditanya puluhan pertanyaan terkait kegiatan 1 Desember 2016. "29 Pertanyaan dan sudah dijawab," kata Yusril di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Sabtu (3/12/2016).

Yusril menjelaskan Ratna sudah mengaku tidak terlibat dalam kegiatan 1 Desember. Kemudian kliennya itu ditanyai soal kegiatan aksi bela Islam hingga isu menguasai gedung MPR.


'Terjebak' di Pasar Ikan

Aktivis Ratna Sarumpaet diamankan Polwan dari lokasi penertiban di Pasar Ikan Luar Batang, Jakut. Ratna dibawa polisi ke mobilnya.

Tapi lucunya, Senin (11/4/2016), mobil sedan Proton milik Ratna tak bisa kemana-mana. Mobil Ratna tak bisa keluar karena dihadang kendaraan Provost.

Ratna mengaku sudah tiga jam berada di dalam mobil sejak pukul 07.30 WIB. Dia mengaku hendak dibawa ke mobil tahanan, tapi dia menolak. Polisi akhirnya membawa dia ke mobilnya.

"Mungkin mereka cari rumus menjebloskan saya. Ini seolah-olah ditahan, dalam artian positif tapi nggak jelas. Mungkin Ahok punya kepentingan menutup mulut saya," tutup dia.




Tonton juga 'Melihat Ratna Sarumpaet dari Masa ke Masa':

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 7
(aan/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads