Serapan Anggaran Pemkot Jaksel Terendah di DKI, Ini Kata Wali Kota

Serapan Anggaran Pemkot Jaksel Terendah di DKI, Ini Kata Wali Kota

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Rabu, 03 Okt 2018 12:20 WIB
Kantor Wali Kota Jakarta Selatan (Foto: dok. detikcom)
Jakarta - Penyerapan anggaran di Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan paling buruk di antara lima kota dan satu kabupaten di DKI. Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan perencanaan pembangunan yang kurang matang menyebabkan penyerapan tak maksimal.

"Saya juga kecewa juga kenapa itu tidak bisa dilakukan. Rupanya mungkin perencanaan harus lebih matang lagi kali ya, lebih mateng lagi ke depan," kata Marullah saat dimintai konfirmasi, Rabu (3/10/2018).

Beberapa penyebab gagalnya Jakarta Selatan menyerap anggaran terkait pembangunan kantor lurah dan camat. Marullah mengatakan masih banyak kendala teknis yang menghambat pembangunan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Misalnya kantor Camat Mampang. lahannya itu rupanya teman-teman kurang teliti waktu perencanaan. Karena masih ada sengketa dengan pihak lain. Lalu Karet Kuningan itu lahannya belum diserah-terimakan," jelasnya.

Marullah mengatakan dari enam kantor yang gagal dibangun, dipastikan ada satu yang akan direalisasikan. Dia optimis penyerapan anggaran Pemkot Jakarta Selatan bisa mencapai lebih dari 90 persen.

"Kalau yang kantor kelurahan, saya sudah minta supaya diajukan, bisa itu dibangun, bisa dibangun. Saya pastikan bisa yang kantor kelurahan Kuningan Timur itu bisa," ujar dia.


Sebelumnya diberikan, penyerapan anggaran Pemkot Jaksel jadi yang terendah di DKI. Hanya ada satu dari enam program Pemkot Jaksel yang terealisasi di APBD 2018.

"Jaksel ini rapornya jelek sekali. Renovasi kantor Camat Mampang Prapatan gagal, kemudian renovasi kelurahan Kuningan Timur gagal lelang dia. Semuanya gagal," kata Sekda DKI Saefullah di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/10). (fdu/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads