Geolog: 'Tsunami' di Kolam Renang Itu Disebut 'Earthquake Seiche'

Geolog: 'Tsunami' di Kolam Renang Itu Disebut 'Earthquake Seiche'

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikNews
Rabu, 03 Okt 2018 10:43 WIB
Foto: 20detik
Jakarta - Air Kolam Renang Tirta Krida Lanudal Juanda, Sidoarjo, tiba-tiba beriak dan bergelombang bak tsunami kecil. Ternyata, fenomena itu dimungkinkan karena getaran gempa yang sangat jauh dan disebut 'seiche'.

"Gejala itu disebut sebagai 'seiche', yaitu gejala resonansi gelombang gempa yang terkena pada tubuh air. Kemudian gelombang ini terpantul-pantul yang mengakibatkan gelombangnya 'teramplifikasi' alias menguat tinggi gelombangnya," demikian dijelaskan geolog Rovicky Dwi Putrohari dalam perbincangan tertulis dengan detikcom, Rabu (3/10/2018).

Mantan Ketua dan Anggota Dewan Penasihat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) ini menjelaskan gejala tersebut mirip resonansi radio. Stasiun radio, jelasnya, memancarkan gelombang yang tidak terdengar. Namun, kalau radio disetel pada frekuensi yang pas, dengan alat penguat alias amplifier yang terpasang pada radio, bisa ditangkap suara radio yang dipancarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Demikian juga kolam ini, dapat menerima gelombang gempa yang sangat lemah, namun kalau ukuran kolam sesuai frekuensinya, maka pantulan-pantulan ini akan diperkuat," urai dia.

Lantas, untuk ukuran kolam yang sesuai dengan frekuensi gempa itu, berapa luas dan volumenya?

"Nah saya belum tahu ukuran kolam AL ini," jawabnya.

Lantas, radius untuk bisa menimbulkan resonansi atau 'seiche' itu maksimal berapa kilometer?

"Radius ini mirip radio. Kalau radio bagus, bisa menerima sinyal lemah walau jauh," jawab dia.

"Aneh ya? Tapi seperti itulah gejala 'earthquake seiche'. Bukan sulap dan bukan sihir. Tapi ada penjelasan ilmiahnya. Coba cari di YouTube kata 'Earthquake Seiche'. Ketemukan gejala yang sama di tempat lainnya," tandas dia.

Sebelumnya, pengakuan sang pengurus kolam renang bernama Zainudin Ichsan (43) mengaitkan gelombang tersebut dengan gempa-tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah baru-baru ini. Ia mengaku fenomena ombak yang terjadi di kolam renang sudah terjadi beberapa kali. Dan dalam ingatan Ichsan, fenomena itu sudah 5 kali ia jumpai.

"Selama 20 tahun kerja, sudah beberapa kali saya menyaksikan fenomena alam itu. Nah selama saya di sini, itu selama ada gempa itu pasti airnya bergelombang. Apalagi kalau ada musibah tsunami, gelombangnya mencapai 1 meter. Tapi kalau ombaknya kecil, biasanya (pemberitaan atau kabar yang beredar) sudah terjadi gempa di suatu wilayah di Indonesia di bawah 6 SR," ungkapnya.

Namun Ichsan tak pernah mengira videonya akan viral dan membuat kehebohan.

"Saat ini saya kasih keterangan berdasarkan pengalaman. Nah waktu itu saya sudah punya ponsel dan banyak pengunjung lalu saya rekam. Bukan maksud saya untuk meng-upload di media sosial sehingga viral. Karena saat saya rekam, ingin langsung saya laporkan ke Mayor Jumari, lalu ke Puslatdiksarmil. Jadi saya nggak tahu kalau viral. Tapi memang pengalaman di Aceh itu pasti ada tsunami karena pengalaman saya di sini," tegas dia.

Meski meyakini ada hubungannya dengan bencana gempa dan tsunami, Ichsan tetap mengaku gelombang di kolam renang yang dia jaga adalah fenomena alam.

"Memang seperti fenomena alam. Selama saya di sini, kalau memang akan gempa dan tsunami memang muncul gelombang. Kalau di bawah 6 SR hanya ombak kecil saja biasa terjadi setelah. Makanya ketika berombak, saya pikir pasti ada gempa," tambahnya.




Saksikan juga video 'Kolam Renang di Sidoarjo Berombak Sendiri Saat Tsunami Palu?':

[Gambas:Video 20detik]

(nwk/fjp)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads