"Bandara Soetta, ICE BSD, Summarecon, dan lainnya ada di Banten. Orang banyak salah kaprah melihat bahwa semua itu ada di Jakarta, bukan di Banten. Banten sebenarnya sudah maju, namun harus kita akui memang ada disparitas," ungkap Wahidin dalam keterangannya, Selasa (2/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua kabupaten, yakni Lebak dan Pandeglang, adalah wilayah agraris yang masih berbasis pada pertanian dan perkebunan tradisional. Mereka akan kita kembangkan menjadi industri pertanian modern yang akan menyuplai kebutuhan pangan Banten dan Jakarta," lanjutnya.
Wahidin, yang merupakan Koordinator APPSI Wilayah Jawa, mengaku terus melakukan reformasi birokrasi untuk mewujudkan pemerintahan yang berintegritas.
"Orang tahu Banten banyak koruptor, maka perbaikan saya mulai dari dalam dengan reformasi birokrasi dan sistem penganggaran yang mendapat apresiasi dari Bank Dunia. Di usia ke-17, akhirnya kita mendapat opini WTP dari BPK. Ini bukti bahwa pemerintah bersungguh-sungguh dengan jujur melakukan pembangunan," kata dia.
Kini Wahidin sedang berupaya mengubah wajah ibu kota Provinsi Banten, Serang, yang menurutnya perlu banyak revitalisasi, di antaranya dengan memperbaiki kawasan Banten Lama menjadi ikon Banten.
"Kota Serang ini perlu banyak revitalisasi. Saya akan ubah wajah ibu kota Banten karena di sini dulu ada kejayaan kesultanan Banten yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin, maka itu harus dimunculkan kembali. Nah, kita mulai dari kawasan Banten Lama," tutur Wahidin.
Dalam kesempatan tersebut, Wahidin juga memberikan apresiasi kepada tujuh orang pemuda yang telah berhasil menyelesaikan etape pertama ekspedisi jalur darat sepanjang Pulau Sumatera. Informasi lainnya soal APPSI bisa dilihat di sini.
(mul/ega)











































