"Ya nggak perlu hitam di atas putih, itu kan kesepakatan tidak berkampanye, ya gitu saja. Jadi mereka kan tidak berkampanye di sana," ujar komisioner KPU Ilham Saputra di kantornya, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).
Ilham mengatakan KPU belum berencana membuat kesepakatan tertulis terkait tidak diadakannya kampanye. Namun, menurutnya, jika kesepakatan diperlukan, KPU siap memfasilitasi.
"Kita sih belum ada (rencana), untuk kemudian membawa ada kesepakatan bersama," ujar Ilham.
"Namun nanti kalau kita lihat memang diperlukan (adanya bukti kesepakatan) ya kita fasilitasi," sambungnya.
Menurutnya, kesepakatan kedua paslon tidak berkampanye merupakan hal baik. Hal ini agar tidak timbul pandangan negatif karena berkampanye di daerah bencana.
"Kalau disepakati kedua belah pihak, itu hal yang baik menurut saya, toh kalau ada yang kampanye di sana orang lihat negatif, jadi tidak baik," kata Ilham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara kan bencana di Sulteng yang besar. Tapi itu bisa dilakukan di seluruh tempat yang mengalami bencana," tuturnya.
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menegaskan setuju dengan ide kampanye disetop di wilayah Sulteng yang terdampak bencana. Sikap itu diambil sebagai komitmen Jokowi-Ma'ruf bersama tim untuk turut peduli dan menunjukkan keprihatinan terhadap korban gempa dan tsunami di Sulteng.
"Prinsipnya, TKN Jokowi-Ma'ruf sepakat untuk menghentikan tahapan kampanye, baik itu permanen maupun sementara, terutama di daerah-daerah gempa Sulteng," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, saat dimintai konfirmasi, Selasa (2/10).
Demikian pula dari kubu Prabowo-Sandiaga. Mereka menyatakan akan menyetop kampanye di wilayah Sulteng.
"Yang jelas, kami tanpa ada kesepakatan, tanpa ada musyawarah, sudah men-suspend," kata koordinator jubir Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, kepada detikcom, Selasa (2/10).
"Mau yang lain nggak sepakat nggak ada masalah. Kami sudah menghentikan kampanye di Sulawesi," imbuhnya. (dwia/jbr)