"Desain kota beda dengan Lombok. Lombok nyebar, kalau ini ada di Pantai Talise yang menuju ke Kebun Kopi banyak permukiman Pantai Kebun Kopi, Balaroa dan hotel-hotel. Jadi kita rencanakan 2 minggu selesai, kita kumpulkan di satu tempat dan kita bakar untuk hindari kesan tsunami yang bikin trauma," ucap Basuki di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).
Sementara untuk masalah air bersih, PUPR mengoperasikan tangki air dari sumur dan mata air. Selain itu, hidran juga dipasang di 12 titik pengungsian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal akses transportasi darat dari dan menuju Palu, Basuki memastikan sudah bisa dilalui. Jalur darat memang sempat tertutup pada hari pertama bencana.
"Konektivitas di Palu tembus semua terutama di Kebun Kopi hari pertama tertutup, hari kedua terbuka. Sehingga Palu diakses dari semua arah, Gorontalo, Mamuju, Poso. Jadi 12 jam bisa diakses dari Makassar," ujar Basuki.
Basuki juga bicara soal beda gempa Palu dengan yang terjadi Aceh dan Lombok, dan Palu. Di Palu, terjadi fenomena likuifaksi yang membuat tanah 'bergerak'.
"Bedanya di Aceh, Lombok dan Palu, kalau di Palu ada gempa, tsunami dan likuifaksi. Perumahan Balaroa itu karena likuifaksi dan Petobo itu besar sekali air keluar itu perbukitan tadinya. Balaroa jadi tenggelam, yang banyak itu likuifaksi. Kemarin 4 alat masuk, dapat 32 (jenazah). Di sana ada 1.343 rumah (Data BNPB hari ini di Balaroa ada 1.747 rumah)" ujar Basuki.
Saksikan juga video 'Korban Tewas Gempa-Tsunami Sulteng Jadi 1.234':
(dkp/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini