Calon Kasad yang Dipenjarakan Soeharto

Calon Kasad yang Dipenjarakan Soeharto

Pasti Liberti - detikNews
Selasa, 02 Okt 2018 10:15 WIB
Foto: Ilustrasi: Edi Wahyono
Jakarta -

Sayup-sayup terdengar isak tangis perempuan dari kamar tidur utama kediaman Moersjid di Jakarta. Siddharta remaja yang baru saja pulang sekolah kaget. Ia tahu itu suara tangis dari ibunya, Siti Rachma. Tak berapa lama pintu kamar terbuka. Moersjid, ayahnya, keluar dari kamar. Ia tampak gagah dengan pakaian dinas lengkap dengan pangkat bintang dua di pundak.

Sebuah koper pakaian berada digenggamannya. "Jagain mamamu," ujar Siddharta menirukan ucapan ayahnya saat menceritakan kisah tersebut pada detikX di Jakarta, Jumat lalu. Tanpa buang waktu perwira tinggi bekas Shodancho (komandan peleton) Pembela Tanah Air (PETA), Jakarta II itu menuju mobil pribadinya. Ia segera menuju Rumah Tahanan Militer di Jalan Budi Utomo.

"Ayah langsung menghadap komandan CPM yang bertugas dan bilang mau masuk," kata Siddharta. Jenderal Moersjid lalu dimasukkan dalam sel isolasi. Masuknya Moersjid dalam tahanan hanya dua hari menjelang ulang tahunnya ke-45 yang jatuh pada 10 Desember 1969. Istrinya bahkan baru saja berbelanja untuk persiapan acara syukuran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga, DetikX : Para Jenderal yang Dipenjara Soeharto

Sebelum masuk RTM Budi Utomo, pagi harinya Moersjid dipanggil menghadap Jenderal Umar Wirahadikusumah di Markas Besar Angkatan Darat. Jenderal Umar sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat menyodorkan selembar surat. Moersjid membaca surat itu dengan hati-hati. Rupanya surat itu berisi berita acara penahanan dirinya. Jenderal Umar yang tak sabaran mengambil pulpen dari saku bajunya kemudian dilemparkan ke arah Moersjid. Tersinggung, Moersjid melempar pulpen itu kembali dan kena baju Umar. "Saat insiden itu ayah bilang, 'Umar, lu dimana saat teman-teman gue diculik?'" ujar putra Moersjid lainnya, Abdul Rasjid.

Meski nasibnya tak seburuk Mayor Jenderal Pranoto Reksosamodra, Jenderal Moersjid sempat mendekam empat tahun dalam tahanan RTM Budi Utomo dan RTM Nirbaya. Baik Jenderal Pranoto maupun Moersjid, juga beberapa jenderal dan perwira lain, dipenjara tanpa pernah diadili. Tak terang benar apa salah mereka. Padahal beberapa hari sebelum Gerakan 30 September menculik enam jenderal Angkatan Darat, Bung Karno sudah siap menunjuk Jenderal Moersjid, Deputi I Menpangad, sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat menggantikan Jenderal Ahmad Yani. Rencananya Moersjid akan dilantik sebelum peringatan Hari ABRI pada 5 Oktober 1965.

Bagaimana cerita Jenderal Moersjid setelah peristiwa G30S, baca selengkapnya di DetikX, Jenderal Moersjid di antara Sukarno dan Soeharto



Saksikan juga video 'Melihat Lagi Aksi Amoroso Katamsi di Film G30S/PKI':

[Gambas:Video 20detik]

(pal/sap)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads