Ratusan pelamar CPNS pun langsung mendatangi Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Ambon di kawasan Belakang Soya, Kecamatan Sirimau. Mereka datang ke Dukcapil sejak Senin (1/10/2018), sekitar pukul 01.00 WIT dini hari.
Sakingnya banyaknya calon pelamar CPNS yang berada di halaman kantor, antrean pun mengular hingga keluar kantor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buka situs tidak ada masalah cuma gagal masuk karena nomor KTP dan Kartu Keluarga (KK) berbeda di situ masalahnya makanya datang ikut antre di Dukcapil Ambon musti upgrade di loket 5," Ujar Pelamar CPNS, Desy Soholait.
Desy menjelaskan telah mengikuti semua petunjuk yang ada di situs BKN ketika telah mengisi tiga kolom, pertama kolom nomor induk kependudukan, kedua kolom nomor kartu keluarga, ketiga kolom untuk kode captcha untuk melanjutkan gagal masuk karena perbedaan nomor KTP dan KK.
"Pokoknya gagal masuk karena nomor KTP dan KK berdeda" Imbunya
Baca juga: Polri Siap Beraksi Sikat Calo CPNS |
Ia menyayangkan petugas loket 5 yang hanya membatasi hanya 30 orang untuk mengupgrade nomor KTP dan KK padahal yang datang di Kantor Dukcapil Ambon dengan masalah yang sama.
"semua yang datang dengan masalah yang sama musti upgrade nomor KTP dan KK di loket 5 tapi batas 30 orang saja. Ada yang datang jam 02:00 WIT dini hari untuk ambil nomor antri lalu saya yang datang jam 10:00 WIT mau buat apa lagi"Kesalnya
Terkait pembatasatan 30 orang di loket 5 Kadis Dukcapil Ambon tidak dapat meluangkan waktu untuk menjelaskan hal tersebut.
"Ibu Kadis tidak ada waktu banyak yang perlu di tanda tangani," ujar Salah satu pegawai Dukcapil Ambon.
Saksikan juga video 'Warga Membeludak Urus SKCK di Polres Jaktim, Antrean Mengular':
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini