"Seluruh temen-temen di sini adalah orang-orang Palu perantauan. Tidak bisa pulang ke Palu karena problem transportasi. Akhirnya yang bisa kita lakukan adalah berdoa," ujar Karding di Melody Cafe, Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (29/9/2018).
Dalam acara tersebut juga digalang penggalangan dana untuk korban bencana. Rencana dana tersebut akan digunakan untuk membeli obat-obatan dan makanan serta berbagai kebutuhan korban bencana di Donggala dan Palu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karding bercerita sebagian keluarganya yang tinggal di Kabupaten Donggala tidak bisa dihubungi. Bahkan sampai saat ini ia belum mengetahui kabar terkini orang tuanya.
"Bapak-ibu saya nggak bisa dihubungi di Donggala sana. Semua keluarga besar saya sebagian besar di Donggala dan Palu," ujar dia.
Selain Karding, beberapa peserta tampil ke depan panggung mengutarakan kondisi keluarga masing-masing.
Seperti diketahui, sebanyak 384 orang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Palu. Korban diperkirakan masih akan terus bertambah. Sebab, petugas belum bisa mendata korban di Donggala.
Gempa magnitudo 7,4 terjadi pada Jumat (28/9) sore kemarin. Gempa itu kemudian memicu gelombang tsunami di Donggala dan Palu. Setelah gempa tersebut, terjadi 131 gempa susulan hingga sore tadi. Namun, BNPB menyatakan intensitas gempa susulan sudah menurun. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini