"Dalam kondisi yang darurat seperti kebutuhan darurat pesawat masih bisa melakukan pendaratan. Dalam arti di runway 2.000 (meter) untuk kelas ATR 72, pesawat kecil," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Baitul Ihwan di kantor Kemenhub, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (29/9/2018).
Saat ini, menurutnya, sedang diupayakan pemulihan bandara agar bisa dioperasikan untuk pesawat komersial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk penerbangan di Palu memang sedang diusahakan untuk segera dilakukan penerbangan komersial. Namun dengan kondisi yang ada saat ini, masih diutamakan untuk bantuan kemanusiaan dulu," ujar Staf Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Aflaha.
Tim dari Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub sedang berupaya melakukan perbaikan dari sisi alat komunikasi dan infrastruktur bandara.
"Tim dari Ditjen Perhubungan Udara sedang berusaha memperbaiki alat komunikasi dan infrastruktur kesiapan pengiriman bantuan, itu yang diutamakan dulu," ujarnya.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi memastikan bandara Palu bisa dibuka untuk penerbangan komersial sore ini.
"Itu kan yang 400 meter retak ya, yang masih bisa digunakan itu yang 2.000 meter. Dipastikan sore ini sudah bisa dibuka untuk komersial, ini nih saya baru dapat fotonya, retaknya sampai segini (lebar)," kata Budi.
BNPB juga merilis soal kerusakan di bandara Palu. Selain tower lantai 4 runtuh, peralatan komunikasi rusak.
"Bagian tower lantai 4 runtuh, peralatan komunikasi rusak, pemancar radio rusak, jaringan down, radar dan VOR belum berfungsi, 500 meter dari 2.500 meter landas pacu atau runway retak akibat gempa," demikian dikutip dari keterangan tertulis BNPB.
Saksikan juga video 'Tower ATC Bandara Palu Rusak, Penerbangan Ditutup!':
(idn/fdn)