Jaksa Agung Pastikan Kader PD Loncat ke NasDem Tak Pengaruhi Kasus

Jaksa Agung Pastikan Kader PD Loncat ke NasDem Tak Pengaruhi Kasus

Dhani Irawan - detikNews
Jumat, 28 Sep 2018 19:39 WIB
Jaksa Agung M Prasetyo (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Partai Demokrat menduga kasus korupsi di Kejaksaan Agung (Kejagung) menjadi penyebab kadernya meloncat ke Partai NasDem. Jaksa Agung M Prasetyo memastikan pengusutan perkara apapun tidak bisa diintervensi kepentingan politik.

"Saya selalu mengatakan perkara akan berproses terus sesuai dengan fakta dan bukti yang ada," kata Prasetyo kepada detikcom, Jumat (28/9/2018).
Namun Prasetyo mengaku belum mendapatkan laporan detail tentang perkara yang diduga berkaitan dengan kader Partai Demokrat itu. Yang pasti, menurut Prasetyo, penanganan kasus berlandaskan pada fakta dan bukti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau fakta dan buktinya cukup ya akan berlanjut terus, kalau tidak ya tidak, tidak boleh dipaksakan. Pokoknya semua harus objektif, proporsional, dan profesional," ucap Prasetyo.

Ihwal perkara itu sebelumnya dibeberkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan. Perkara dugaan tindak pidana korupsi itu berkaitan bantuan penanganan banjir di Manado pada tahun 2014 berdasarkan pada Surat Perintah Penyidikan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Sprindik Dirdik Jampidsus) Nomor Print-249/F.2/Fd.1/08/2018 tanggal 14 Agustus 2018.

Hinca menyebut kadernya yang loncat ke NasDem, GS Vicky Lumentut (GSVL), sudah 2 kali dipanggil jaksa penyidik Kejagung soal kasus itu. Pemanggilan Vicky sebagai saksi. Hinca mengaku sudah berupaya menghubungi Vicky tetapi tidak berbalas hingga akhirnya tersiar kabar Vicky pindah ke NasDem.




"Kami telah berusaha berkomunikasi dengan yang bersangkutan untuk mendapatkan penjelasan dan klarifikasi, tetapi sama sekali tidak berhasil," ucap Hinca.

Urusan loncat gerbong partai itulah yang diramaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief di dunia maya dengan menuduh Prasetyo sebagai alat politik Partai NasDem hingga menyebut nama Joko Widodo (Jokowi) serta tagar 2018GantiPresiden.

Singkat cerita, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan meminta maaf pada Jokowi dan Prasetyo. SBY menyebut cuitan Andi spontan tapi berlebihan. (dhn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads