Puji Permintaan Maaf SBY, PAN: Banyak Partai yang Kadernya Loncat

Puji Permintaan Maaf SBY, PAN: Banyak Partai yang Kadernya Loncat

Elza Astari Retaduari - detikNews
Jumat, 28 Sep 2018 19:13 WIB
Foto: Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay. (dok. pribadi).
Jakarta - Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo sebab ikut terseret akibat loncatnya kader ke NasDem. PAN memberikan apresiasi atas sikap SBY itu.

"Saya mengapresiasi permintaan maaf Pak SBY tersebut. Permintaan maaf itu sekaligus menunjukkan kedewasaan beliau dalam berpolitik," ujar Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay kepada detikcom, Jumat (28/9/2018).

Permintaan maaf SBY berawal dari cuitan Andi Arief soal manuver eks Ketua DPD Demokrat Sulut, Vicky Lumentut yang pindah ke NasDem. Andi menuding pindahnya Vicky ke NasDem karena ia tengah tersandera kasus di Kejagung yang kini dipimpin oleh eks Kader NasDem, Jaksa Agung M Prasetyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi Arief lalu menuding Kejaksaan Agung dijadikan alat politik oleh Presiden Joko Widodo dan Prasetyo. Ia juga menuliskan tagar 2018GantiPresiden. SBY akhirnya meminta maaf atas sikap kadernya itu.


"Di tahun politik ini, keteduhan dan ketenangan perlu diciptakan dan dijaga. Dengan begitu, semua pihak dapat berkompetisi secara sehat dan fair," sebut Saleh.

"Walau dengan perasaan tidak enak, tetapi permintaan maaf itu sangat baik. Itu mengingatkan banyak pihak. Termasuk agar ada konsistensi dan militansi bagi masing-masing kader partai politik," imbuhnya.

Soal kader berpindah partai, Saleh menyebut bukan hanya terjadi di Partai Demokrat. Ia mengingatkan banyak partai juga mengalaminya.

"Sebetulnya, Partai Demokrat tidak sendirian. Ada banyak partai lain yang kadernya tiba-tiba loncat dan pindah. Hanya saja, ada yang menyuarakan dan ada juga yang mendiamkan," ucap Saleh.

Soal pindahnya kader ke partai lain menurutnya perlu ditelusuri sebab-musababnya. PAN sendiri juga mengalami hal yang sama.

"Fenomena pindah partai itu bukan hanya ada di Demokrat. Partai lain juga ada. Tidak jelas apa daya tariknya sehingga pada mau pindah. Itu yang perlu ditelusuri," sebut Saleh.


Sebelumnya diberitakan, SBY meminta maaf kepada Presiden Jokowi dan Jaksa Agung M Prasetyo atas cuitan Andi Arief. Meski begiut, ia menyebut ucapan Andi Arief merupakan representasi dari kekecewaan kader partai. Loncatnya Vicky Lumentut disebut melukai Demokrat.

"Saya minta maaf kepada Presiden Jokowi dan Jaksa Agung atas 'tweet' Bung Andi Arief (AA), kader Demokrat, yang terlalu keras," cuit SBY di Twitter.

"Saya tahu AA mewakili perasaan jutaan kader Demokrat yang tidak terima partai dan pemimpinnya dilecehkan oleh Partai Nasdem. Penjaketan Ketua DPD PD Sulut Vicky Lumentut (jadi kader Nasdem) secara demonstratif tadi malam memang sangat melukai," tambah Presiden RI ke-6 itu. (elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads