"Imbauan kita, pengguna kalau dia dalam kondisi tertentu, misal sakit atau seperti tadi, mohon untuk tidak usah memaksakan diri melanjutkan perjalanan. Dan bisa menuju stasiun terdekat karena sudah disediakan fasilitas-fasilitasnya," kata VP Komunikasi Perusahaan PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) Eva Chairunisa saat dihubungi, Jumat (28/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam menggunakan fasilitas di stasiun ini kan tidak perlu keluar gate. Sehingga saat sudah menggunakan fasilitas ini bisa langsung naik KRL lagi tanpa harus keluar-masuk gate stasiun," jelasnya.
Ini bukan pertama kali ada penumpang BAB di dalam gerbong. Eva mengatakan sebelumnya pernah ada anak-anak yang BAB.
"Alasan dia (orang tuanya) tanggung mau turun di Stasiun Pasar Minggu. Hal seperti inilah yang menurut kami jangan memaksakan diri untuk melanjutkan perjalanan. Mohon kesadaran dari penumpang bila menemui kondisi khusus, jangan memaksa perjalanan. Turunlah di stasiun terdekat karena jarak antarstasiun KRL kan tidak sampai satu jam," ungkap Eva.
Sebelumnya diberitakan, seorang penumpang bernama Kathleen awalnya mengungkap cerita ini lewat akun Twitter-nya, @catterpink. Sepulang dari kantor, Kathleen naik KRL dari Stasiun Juanda. Saat sampai di Stasiun Manggarai, dia mulai mencium bau tidak sedap.
"Ada bau-bau nggak enak, saya kira AC bermasalah. Ibu-ibu yang ada di samping saya mulai ribut. 'Ada yang BAB, orangnya udah kabur,' ada yang bilang," kata Kathleen saat dihubungi, Jumat (28/9).
"Ibu-ibu nyiram, jendela dibuka, tapi baunya tetap stay di situ," ceritanya. (jbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini