PPP Bantah Mardani: Jokowi-Ma'ruf Diterima Elemen Ahokers

PPP Bantah Mardani: Jokowi-Ma'ruf Diterima Elemen Ahokers

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Kamis, 27 Sep 2018 13:06 WIB
Jokowi dan Ma'ruf Amin (Foto: Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta - Mardani Ali Sera menyebut cawpares Ma'ruf Amin akan kesulitan meyakinkan para pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang biasa disebut Ahokers lantaran isu Pilgub DKI Jakarta 2017. Pernyataan Wakil Ketua Badan Pemenangan Prabowo-Sandi itu dibantah PPP.

"Jokowi-Kiai Ma'ruf itu diterima oleh semua kalangan, baik kelompok Islam mayoritas maupun elemen Ahokers. Tentu tidak semuanya bisa bergabung tapi mayoritas," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi atau Awiek, Kamis (27/9/2018).

Awiek berbicara soal survei jelang Pilpres 2019. Menurut Awiek, Jokowi-Ma'ruf hampir unggul di segala sisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan aspek religiusitas Jokowi-KMA lebih unggul jauh dari Prabowo-Sandi. Padahal segmen religiulitas ini diklaim sebagai kekuatan mereka," sebut dia.
"Nah, kalau segmen yang mereka anggap kuat ternyata kalah bagaimana dengan segmen lainnya? Sebaiknya tak perlu campuri urusan strategi orang lain, fokus saja pada strateginya sendiri," pesan Awiek.

Awiek memandang Ahokers hanyalah istilah yang mucul pada Pilgub DKI 2017. Soal seberapa signifikan suara Ahokers, Awiek menyebut makin banyak dukungan maka makin baik bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Soal besar-kecilnya dukungan bagi kami bukanlah persoalan karena berapapun dukungan kami apresiasi karena dalam politik itu ada istilah satu musuh kebanyakan, seribu teman kurang," sebut dia.

Ma'ruf Amin sang cawapres nomor urut 01 segera menemui pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang biasa disebut Ahokers. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut, Ma'ruf yang dinilai jadi sebab Ahok dibui karena kasus penistaan agama punya tugas berat meyakinkan Ahokers.

"Kyai Ma'ruf punya tugas berat meyakinkan Ahokers," kata Mardani.



Saksikan juga video 'Nusron Pastikan Ahoker Relanu Dukung Ma'ruf Amin':

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads