"Awalnya tim Polhut menemukan seekor harimau masuk dalam jeratan pada 25 September 2018 pagi hari. Hari itu juga tim langsung menuju ke lokasi untuk membebaskanya, tapi rupanya sudah terlepas duluan," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono kepada wartawan, Rabu (28/9/2018).
Haryono menyebutkan, harimau ini masuk jeratan benang nilon di Desa Muara Lembu dengan Desa Pangkalan Indarung. Lokasi tersebut masuk dalam kawasan Suaka Margasatwa (SM) Rimbang Baling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di lokasi kita temukan tiga jeratan. Dua masih terpasang, yang satu lagi mengenai harimau. Namun harimau bisa melepaskan diri dan masih terlibat bekas cakarannya," kata Haryono.
Tim di lokasi membuka dua jeratan lainnya yang masih terpasang. Jejak harimau masih terlihat melarikan diri ke dalam kawasan hutan.
"Karena sudah ditemukan lagi, akhirnya tim kembali. Tim kita masih menelusuri di lokasi untuk menyisir jeratan lainnya," tutup Haryono. (cha/asp)











































