Peristiwa itu berawal ketika anak anggota TNI AU bernama Pelda Chalik memperbaiki PS di rental milik pria berinisial Joni di Jl Brigjen Abdul Hamid, Medan. Di saat PS belum bisa diperbaiki, Joni sudah menagih biaya Rp 100 ribu ke anak Chalik.
Anak Chalik menelepon sang ayah yang kemudian datang ke rental. Perdebatan pun tidak terelakkan. Saat Chalik hendak pergi membawa PS milik anaknya, Joni lalu memukuli Chalik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gara-gara penganiayaan itu, Chalik terluka di bawah mata. Punggung belakang Chalik juga terluka akibat pukulan stik baseball.
"Jadi sebenarnya ini permasalahan cuma tidak pas karena pembayaran biaya Rp 50 ribu itu. Dia tidak terima karena PS anaknya tidak diapa-apain tapi kenapa bayar," ujarnya.
![]() |
Lengkey membantah ada penyerangan ke rental PS tersebut akibat penganiayaan ini. Dia menyebut saat itu anggotanya hendak menjemput Chalik yang dipukuli.
"Pemilik rental PS dan satpam tidak tahu yang dipukul anggota TNI AU. Tapi yang jelas perdamaian sudah dilakukan dua belah dan tadi malam perdamaian saya disaksikan," terang Lengkey.
"Pemilik rental PlayStation dan anggota saya sudah sepakat berdamai. Pelaku penganiayaan sudah meminta maaf di atas materai," sambungnya.
Usai peristiwa ini, Lengkey meminta anggotanya untuk menjauhi masalah dengan warga sipil. Jika ada masalah, dia meminta masyarakat melapor kepadanya.
"Harapannya, untuk anggota agar menghindari masalah apalagi dengan masyarakat sipil. Kemarin saya ambil apel khusus kalau ada masalah silakan lapor ke saya sebagai yang dituakan di sini. Kita harus menyelesaikan masalah itu bersama," tutup Lengkey.
Simak Juga ' Ada TNI yang Tak Netral di Pemilu, Laporkan! ':
(imk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini