"Saya mau ke San Fransisco (Amerika Serikat). Tapi saya pakai penerbangan yang connecting ke Taipei dulu. Jadi ini saya harus ke Taipei dulu tapi delay dari pukul 14.10 WIB," jelas Rangga kepada detikcom, Senin (24/9/2018).
Rangga menceritakan saat awal penerbangan tertunda, petugas maskapai memberitahu ada kesalahan teknis, tanpa menjelaskan lebih lanjut kesalahan teknis yang dimaksud. Pukul 15.00 WIB, petugas maskapai lalu menyediakan minuman untuk para penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Rangga kemudian melanjutkan penerbangan masih tertunda hingga pukul 16.00 WIB. Penumpang mulai kesal karena tak ada kepastian kapan akan diberangkatkan.
"Akhirnya didelay lagi sampai pukul 16.00 WIB, nggak ada kepastian juga. Tadi sempat ada yang marah-marah. Akhirnya penumpang yang penerbangannya transit seperti saya diberi pilihan mau tetap berangkat malam ini atau besok," ujar Rangga.
Rangga menjelaskan jika dia memilih tetap berangkat malam ini maka pihak maskapai China Airlines akan memfasilitasinya menggunakan Korean Air. Sementara jika dirinya kukuh ingin menggunakan China Airlines, maka pihak maskapai akan menerbangkan Rangga besok dan menanggung biayanya bermalam di bandara.
"Saya tidak tahu nasib penumpang yang connecting (flight) seperti saya disuruh ke check in counter. Disuruh pilih. jadi pilihan untuk yang (penerbangan) connecting, kalau nggak besok dengan China Airlines, kalau nggak malam ini. kalau tidak salah pakai Korean Air. Kalau nggak mau Korean Air, mau dikasih hotel sampai nunggu China Airlines," terang Rangga.
Rannga menuturkan dirinya memilih terbang malam ini menggunakan Korean Airlines. "Ini sudah antre dari pukul 18.00 WIB. Naik yang Korean jadi harus transit di Korea dulu, jadinya pukul 22.00 WIB," ujar Rangga. (aud/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini