"Jadi ya, mudah-mudahan, ke depannya juga sekarang Kiai Ma'ruf sudah banyak bicara soal Pancasila, dan sebelumnya beliau duduk di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila," ujar Ketua DPP PSI Tsamara Amany kepada wartawan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).
Seperti diketahui, saat Ma'ruf aktif menjabat sebagai Ketum MUI, ia pernah menandatangani pendapat dan sikap keagamaan MUI yang mengategorikan Ahok sebagai penghina Alquran dan penista agama. Pendapat dan sikap MUI itu memicu aksi demo berjilid-jilid. Ma'ruf juga tak segan mengakui aksi 212. Selain itu, Ma'ruf juga merupakan saksi memberatkan di persidangan penistaan agama yang akhirnya mengantar Ahok ke penjara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, kami pikir di PSI, kami sudah hargai keputusan Pak Jokowi dan menurut kami itu keputusan Pak Jokowi yang harus kami hargai bersama," terang Tsamara.
Sebelumnya, Ma'ruf mengaku bahagia akan bertemu dengan Ahoker. Dia menyebut tidak pernah memendam masalah dengan Ahoker.
"Ada dugaan bahwa pernah melihat masa lalu sebagai Ketum MUI. Katanya, relawan Ahok agak gimana, rasa seperti apa. Saya sebetulnya nggak ada masalah," ucap Ma'ruf di Jl Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, hari ini.
Tonton juga 'Ma'ruf Amin: Kalau Ada yang Bilang Saya Joget, Mungkin Rabun!':
(zak/dkp)