"Tadi pagi saya dapat laporan bahwa Amirah ambruk, tidak bisa bangun. Kemudian ditangani oleh tim dokter kita berikan infus juga beberapa obat. Sekitar satu jam kemudian, gajah ini tidak dapat diselamatkan," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo kepada wartawan, Senin (24/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah berada di PLG, Amirah dalam pantauan tim dokter. Menurut Sapto, gajah tersebut memang diketahui ada gangguan pada fungsi ginjal dan hati serta kekurangan kalsium sehingga menyebabkan fisiknya menjadi semakin lemah.
"Ini selanjutnya Amirah akan di autopsi, diambil beberapa sampel organ anggota tubuhnya terutama ginjal dan hati untuk memastikan penyebab kematian sebenarnya apa. Setelah itu baru kita kuburkan," jelas Sapto.
Seperti diketahui, anak gajah tersebut diketahui terkena jera`t pada 2 Mei lalu sekitar pukul 10.00 WIB. Tak lama berselang, warga ramai-ramai datang ke lokasi untuk menyelamatkan hewan yang dikenal dengan sebutan "Po Meurah" tersebut. Setelah jerat dilepas, masyarakat selanjutnya membawa anak gajah ke sebuah tempat.
Usai dievakuasi, diketahui salah satu kaki gajah mengalami luka parah. Petugas BKSDA selanjutnya meluncur ke lokasi untuk membawa gajah ke PLG Saree. Diperkirakan, gajah tersebut terkena jerat rusa. (rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini