Tidak Logis Pindahkan Patung Kartini dengan Tujuan Estetika

Tidak Logis Pindahkan Patung Kartini dengan Tujuan Estetika

- detikNews
Senin, 15 Agu 2005 11:11 WIB
Jakarta - Jika Anda lewat Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Anda akan menyaksikan pemandangan ini: pagar seng 2,5 meter menutupi Taman Surapati, tempat patung dua perempuan selama ini berdiri.Di setiap sisi pagar itu dipasangi papan bertuliskan: "Di sini akan dibangun Patung Diponegoro." Hingga Senin (15/8/2005) pemandangan tak indah itu menyapa warga Jakarta yang lalu lalang di salah satu kawasan utama Ibukota itu.Pemindahan patung -- yang banyak kalangan disebut Kartini --- untuk digusur dengan patung Diponegoro yang cocok dengan nama jalan di kawasan itu dan alasan estetika tak urung melahirkan kekecewaan banyak kalangan."Pemindahan patung tersebut dengan alasan keindahan atau tidak sesuai tempatnya adalah sesuatu hal kurang logis, karena dapat menghilangkan aspek konsteks kesejarahan dan kekayaan landmark sebagai arsitektural tata ruang yang dimiliki Jakarta saat ini," papar Lingkar Studi Pelestarian Budaya (LSPB) pada detikcom.Sekadar diketahui, patung Kartini itu nantinya akan dipindahkan ke bekas lapangan bola Persija, Menteng. Lokasi baru itu diberi nama Taman Srikandi. "Pemindahan ini akan menghilangkan konteks sejarah bangsa, serta mengabaikan jasa-jasa pahlawan bangsa," tegas LSPB yang dikoordinatori Julius Widhi Cahya.LSPB yang beranggotakan peminat studi budaya, peneliti, akademisi, dan masyarakat luas ini mengungkapkan, patung Kartini tersebut bukan sekadar patung yang un-history. Penempatan patung di Taman Suropati bukan tanpa makna, karena Presiden Soekarno menentukan lokasi patung Kartini tersebut sebagai simbol penghormatan terhadap jasa-jasa perjuangan perempuan dalam perjuangan bangsa.Di sisi lain, patung itu adalah tanda persahatan antara pemerintah Jepang dan Indonesia dimana mempunyai arti yang penting bagi jalan rekonsiliasi antara Indonesia - Jepang setalah perang kemerdekaan."Sangat disayangkan jika Pemda DKI tidak mampu membuat lingkungan di Taman Suropati menjadi lebih baik dengan cara tidak memindahkan patung Kartini tersebut dari dengan konteks historisnya," tegas LSPB yang berdiri 2003 ini seraya menyerukan Pemda DKI menghentikan pemindahan itu.Terperanjat Salah satu penasihat LSPB adalah Prof. Dr. Mundardjito. Mundardjito dikenal sebagai seorang arkeolog, staf pengajar, dan anggota Tim Sidang Pemugaran DKI 11/8/2005.Mundardjito menuturkan, ketika tim sidang Pemugaran DKI (Badan Penasihat Pemerintah DKI untuk pemugaran) diminta untuk menyidangkan rencana DKI untuk memindahkan monumen Kartini ke suatu tempat, dan menggantikannya dengan patung Diponegoro yang baru -- yang notabene sudah ada di lapangan Monas -- tim terperanjat dan tidak sependapat dengan gagasan tersebut."Meskipun kami diminta untuk membahas lokasi baru untuk patung Kartini, ketika itu kami belum ingin membicarakannya. Buat kami yang lebih penting dari itu ialah jangan memindahkan monumen Kartini," tegas Mundardjito."Kami berpendapat, kita perlu menghargai gagasan para tokoh terdahulu, baik dalam hal perlambangan persahabatan itu maupun dalam hal penempatannya. Itu adalah peristiwa yang merupakan salah satu patok kilometer dalam perjalanan sejarah bangsa. Bukankah kita harus pandai-pandai menghargai gagasan para pendahulu kita?" papar Mundardjito.Mundardjito mengungkapkan, monumen Kartini memiliki signifikansi penting dipandang dari segi nilai sejarah, nilai budaya dan nilai ilmu pengetahuan. Langka unik, spesifik. Oleh sebab itu harus dilestarikan, termasuk melestarikan lokasinya dan konteks lingkungannya (prinsip authenticity in setting)."Selain itu janganlah kita melakukan penggusuran satu patung pahlawan (tokoh wanita) dengan patung pahlawan lain. Ini bukan preseden yang baik, terutama kalau dengar bahwa apa yang dilakukan di Jakarta biasanya akan diikuti oleh kota-kota lain," urainya. Mundardjito menceritakan, preseden yang baik ialah ketika pemerintah menyetujui penolakan atas pemindahan patung dirgantara di Pancoran (yang dahulu berada di depan Mabes AURI) ke Cilangkap. Bahkan jalan layang yang melewati patung tersebut dibelokkan agar tidak menabraknya.Penolakan rencana pemindahan patung Kartini sudah Mundardjito dkk sampaikan dua kali kepada Gubernur Provinsi DKI dengan surat resmi. Tapi sayangnya, Pemda DKI tidak merespons hal itu. (nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads