.webp)
Sandiaga tiba di pesantren Daarul Rahman, Jl Purwa Raya, Jagakarsa, sekitar pukul 13.45 WIB, Jumat (21/9/2018). Sandiaga disambut kiai Syukron, pendiri Daarul Rahman. Sandiaga sempat mencium tangan Kiai Syukron berkali-kali.
Sandiaga kemudian di ajak ke sebuah rumah yang masih berada di dalam kawasan pesantren. Pertemuan keduanya berlangsung tertutup.
Pertemuan mereka berlangsung sekitar 1 jam. Usai pertemuan, Sandiaga mengaku mendapatkan pesan dari Kiai Syukron.
"Beliau banyak memberikan masukan tapi intinya dua hal. Pertama, ekonomi kita belum baik karena masih banyak masyarakat yang merasakan sembako itu harganya tidak terjangkau, ekonomi itu belum baik karena masih banyak masyarakat, khususnya menengah ke bawah merasakan sulit mendapatkan rezeki, mendapatkan lapangan kerja," kata Sandiaga.
Kiai Syukron berharap agar Sandiaga menjadi pemimpin yang memikirkan rakyat kecil. Ketua MUI DKI Jakarta itu juga berdoa agar Sandiaga menjadi pemimpin yang bisa menyediakan lapangan kerja.
"Jadi lah pemimpin yang memikirkan rakyat kecil. Yang diurusi rakyat di kampung-kampung itu, yang di pasar-pasar tolong dipikirkan. Ekonomi itu berhasil kalau rakyat itu sembako tersedia, bukan hanya tersedia, terjangkau dibeli oleh mereka tidak merasa mahal," papar Kiai Syukron.
"Dan juga usahakan ekonomi itu berhasil kalau rakyat itu bisa mencari rezeki di negerinya sendiri. Nah, kalau kamu cari rezeki ke Malaysia jadi kuli. Kalau di Malaysia kau sebagai dokter ahli nggak apa-apa, saya bangga. Kalau kau ke luar negeri cuma bisa jadi pekerja, mengapa tidak kerja di Indonesia," sambungnya.
Kiai Syukron ulama yang sudah dikenal Sandiaga. Sandiaga sempat meminta doa saat hendak maju di Pilgub DKI 2017.
Tonton juga 'Rencana Prabowo-Sandi Usai Ambil Nomor Urut Pilpres 2019':
(zak/fdn)
