PPP Usul Angka Urut Capres-Cawapres 100 dan 200, Ini Alasannya

PPP Usul Angka Urut Capres-Cawapres 100 dan 200, Ini Alasannya

Tsarina Maharani - detikNews
Jumat, 21 Sep 2018 11:00 WIB
Foto: Arsul Sani. (Dwi Andayani/detikcom).
Jakarta - Pasangan capres/cawapres hari ini akan mengambil nomor urut di kantor KPU. PPP mengusulkan agar nomor urut capres/cawapres bukan angka 1 atau 2.

Sekjen PPP Arsul Sani mengusulkan nomor 100 dan 200. Alasannya agar tidak berasosiasi dengan nomor parpol peserta pemilu tertentu.

"Sebaiknya nomor urut di atas nomor 20 sebagai nomor terakhir parpol peserta pemilu. Misal dibuat 100 dan 200, bukan nomor 1 dan 2," kata Arsul saat dihubungi, Jumat (21/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut dia, hal ini tidak akan menyusahkan kampanye capres/cawapres. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin ini mengatakan, hal tersebut justru akan menjadi tantangan baru.


"Tentu nanti kita ciptakan narasinya soal nomor ini. Meski ini akan menjadi narasi baru karena tidak seperti biasanya yang pakai narasi jempol untuk nomor satu atau tanda victory untuk nomor dua," ujar Arsul.

Seperti diketahui, pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan melakukan pengundian nomor urut peserta Pilpres 2019 malam nanti di kantor KPU. Pengundian nomor urut dilakukan setelah penetapan pasangan capres-cawapres kemarin, Kamis (20/9).


Soal Nomor Urut Capres-Cawapres, Apa Kata Sandi? Simak Videonya:

[Gambas:Video 20detik]

(tsa/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads