Pantauan detikcom, Rabu (19/9/2018), kondisi bangunan JPO itu memang menyeramkan. Besi-besi penyanggah di bagian atasnya sudah banyak yang berkarat. Tiang-tiang penyanggah di bagian anak tangga sudah berlepasan termakan usia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang warga bercerita, JPO tersebut pernah memakan korban jiwa. Dia yang jadi korban ialah seorang satpam bernama Edi Ibrahim, warga Bukit Raya, Pekanbaru. Edi terjatuh dari tangga penyeberangan yak ada pembatasnya itu.
"Saya hanya berharap, jangan ada korban lagi di sana. Harus hati-hari melintas di JPO itu. Kiranya pemerintah segera memperbaiki kondisi jembatan penyeberangan itu," kata kakak kandung Edi, Yulidar, saat ditemui di kediamannya.
Yulidar bercerita, Edi bekerja sebagai Satpam di sekolah dasar Jl Imam Munandar Pekanbaru. Peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu (9/9) lalu. Saat itu Edi melintasi JPO di Jl Sudirman di kawasan dekat rumah sakit Awal Bros.
Menurut Yulidar, besi-besi dinding pengaman yang sudah hilang karena lapuk menjadi penyebab terjatuhnya Edi.
"Adik saya sempat dirawat sepekan di RSUD Arifin Achmad. Pada 15 September akhirnya meninggal dunia, karena kondisinya tangan patah, mata bengkak dan lain," cerita Yulidar.
Yulidar menambahkan, almarhum selama ini dikenal suka membantu anak-anak SD di tempat dia bekerja sebagai Satpam. Saat jam masuk dan pulang sekolah, Pak Tua yang belum menikah itu selalu menyeberangkan para murid sekolah.
(cha/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini