"(Lapas) Sukamiskin sejak zaman Belanda 1918 sudah demikian dan ini sudah 100 tahun. Jadi itu memang tembok... kita pakai cover wallpaper, (sebelumnya) kayu tipis berbahaya karena debu. Apalagi saya punya (masalah) kesehatan, bisa paru-paru basah," ucap Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2018).
Novanto menyebut selnya itu sangat sederhana. Menurut Novanto, di dalam selnya hanya ada kasur dan meja berukuran 40x40 sentimeter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal penggunaan wallpaper sebelumnya juga telah dijawab Kepala Lapas (Kalapas) Sukamiskin Tejo Harwanto. Dia menyebut dinding sel yang dilapisi wallpaper yang tampak mewah sebenarnya untuk mengantisipasi rembesan air ketika hujan.
"Kelihatan mewah, memang itu kamarnya dilapisi kayu. Itu dulu karena berdampak apabila hari hujan. Itu dinding rapuh rembes, tapi dilakukan oleh masing-masing warga binaan," kata Tejo.
Kemewahan sel yang ditempati Novanto terkuak ketika Ombudsman melakukan inspeksi mendadak (sidak). Tampak sel Novanto disebut luas, lalu setelah dicek berukuran 3x5 meter. Lapas Sukamiskin mengklaim ada 40 sel serupa dari total 552 sel. Sel itu disebut sudah ada sejak Sukamiskin dibangun Belanda.
Saksikan juga video 'Heboh Sel Setnov, Berapa Luas Kamar Tahanan Seharusnya?':
(dhn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini