"Mungkin karena kesibukan," ungkap Hendrawan saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Akhirnya) yang memberi respons hanya Prabowo. Akhirnya sering terjadi diskusi. Pikiran-pikiran Kwik memang berlawanan dengan arus utama yang kita sebut 'Aliran Mafia Berkeley', yang kebijakan-kebijakannya, dan bahkan sambutan-sambutan para pejabatnya, disiapkan konsultan asing," tutur Hendrawan.
Hendrawan punya hubungan dekat dengan Kwik Kian Gie. Dia kemudian menceritakan kedekatannya itu.
Baca juga: Kwik Kian Gie: Saya Masih Kader PDIP |
"Kami sering diskusi. Bila butuh bahan-bahan dari DPR, saya yang sering ditelepon. Beliau lulusan Rotterdam, saya lulusan Amsterdam. Sama-sama berguru kepada pemenang Nobel Ekonomi yang pertama, almarhum Prof Jan Tinbergen," tutur Hendrawan.
![]() |
Bagi Hendrawan, Kwik adalah sosok yang suka berdiskusi dan berdebat. Dia rutin berdiskusi dengan Kwik sewaktu sama-sama di Institut Bisnis Indonesia.
"Kami sering mengadakan diskusi rutin. Dari situ lahir pemikiran-pemikiran untuk meningkatkan ekonomi Indonesia agar lebih kuat dan mandiri, yang tidak didikte kekuatan asing atau lembaga internasional. Berbagai gagasan tersebut dituangkan dalam buku platform ekonomi yang diberikan kepada paslon yang ikut kontestasi pilpres," papar Hendrawan.
Saksikan juga video 'Curhat Kwik Kian Gie Dicuekin Jokowi':
(bag/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini