SBY Singgung Capaian Ekonomi di Zamannya, PD: Bukan Menyindir

SBY Singgung Capaian Ekonomi di Zamannya, PD: Bukan Menyindir

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Senin, 17 Sep 2018 21:25 WIB
SBY dan kader dalam HUT ke-17 Partai Demokrat. (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menyinggung sejumlah kesuksesan ekonomi saat menjabat Presiden RI ke-6. PD menyebut pidato SBY di HUT ke-17 Demokrat itu bukan sindiran ke pemerintah.

"Bukan menyindir, pembangunan itu kan sustainable. Jadi apa yang sudah dicapai mudah-mudahan itu bisa dilanjutkan pemerintahan sekarang," ujar Waketum PD Syarief Hasan di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018) malam.


Syarief menyebut pidato SBY terkait capaian ekonomi di zamannya merupakan umpan balik kepada pemerintah saat ini. SBY hendak memberi saran dan masukan kepada pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena Pak SBY kan juga menghargai apa yang sudah dicapai pemerintahan sekarang ini, menghargai pembangunan yang sudah dicapai. Jadi pembangunan ini kan sistemnya suistainable (berkelanjutan)," katanya.

Syarief juga menjelaskan terkait tidak hadirnya sejumlah parpol koalisi Prabowo-Sandi di acara HUT ke-17 Demokrat. Syarief menyebut acara ulang tahun tersebut lebih ke lingkup internal Demokrat.

"Ini kan untuk intern dan untuk kader Partai Demokrat, kebetulan kader Partai Demokrat itu kan tidak bisa datang semua, ada di seluruh Indonesia, jadi pesannya itu harus sampai lewat media, jadi betul-betul ini adalah acara internal," tuturnya.


Syarief pun menepis jika pidato SBY tidak menyinggung pemenangan untuk Pilpres 2019. "Tadi sudah disinggung, selalu," ucapnya.

Sementara itu, Sekjen PD Hinca Pandjaitan mengatakan Demokrat memang memiliki tradisi merayakan dan mensyukuri ulang tahun partai secara internal. Untuk komunikasi politik dengan parpol koalisi, Demokrat melakukannya di kesempatan lain. Hinca pun menepis anggapan jika Demokrat juga bermain di koalisi Jokowi.

"Tadi juga kita kritik pemerintah. Yang bagus kita puji, yang kurang bagus kita kritik. Memang tradisi kami, kami nggak pernah undang partai-partai sahabat lain karena memang itu tradisi dan kedaulatan kami," ujar Hinca dalam kesempatan yang sama.


(nvl/rna)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads