"Mengenai cawapres ulama, memecah. Ya semestinya kalau tidak mau pecah, jangan angkat calon wapres yang ulama," kata Ketua GNPF-U Yusuf Martak di lokasi Ijtimak Ulama II, Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (15/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan berarti kalau ada orang ngangkat ulama, terus kita bubar dari ulama menjadi orang jalanan. Tidak mungkin ya tetap saja. Itu adalah pilihan, dan Insyaallah ulama akan menentukan pilihannya masing-masing," tuturnya.
Yusuf juga yakin suara ulama akan lebih banyak mengalir ke pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
"Baik ulama yang akan mendorong atau mendukung pasangan bapak Jokowi dan bapak Kiai Maruf Amin dan pasti ulama mendukung bapak Prabowo Subianto dan bapak Sandiaga Salahuddin Uno dan insyaallahh akan lebih besar ke bapak Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno," ujarnya.
Selain itu, Ijtimak Ulama II juga akan diisi dengan kegiatan penandatangan pakta integritas. Menurut dia, pakta integritas akan membuktikan keseriusan dari pasangan Prabowo-Sandiaga.
"Jadi Ijtimak ini rangkaiannya adalah penandatanganan pakta integritas, apabila pakta integritas ditandatangani berarti kan ada keseriusan bapak Prabowo Subianto dan pak Sandiga Uno akan menjalankan komitmennya. Semua yang direkomendasikan melalui pakta integritas yang fisampaikan oleh ijtimak ulama I. Tatkala itu ditandatanani otomatis dukungan diberikan kepada bapak Prabowo Subianto," ucapnya.
Sebelumnya dalam Ijtimak Ulama yang pertama, mengusulkan agar Prabowo Subianto berpasangan dengan ulama yakni antara Ustaz Abdul Somad atau Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri. Tapi rupanya Prabowo memilih Sandiaga Uno kemudian.
Saksikan juga video 'Ijtimak II Bahas Sejauh Apa Dukungan Ulama untuk Prabowo-Sandi':
(knv/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini