"Kalau saya jadi Pak Jokowi saya pecat Yasonna sekarang. Kenapa? Ini kan kemarin dalam beberapa bulan kemarin ketahuan KPK, kemudian disidak dirjen ketahuan, sekarang oleh Ombudsman. Mau sampai kapan? Nggak ada lagi bagi Yasonna, sudah gagal, beliau harus mundur, harus diberhentikan," katanya di Jalan Cut Muetia no 18, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/9/2018).
Habiburokhman kemudian meragukan Presiden Jokowi untuk mencopot Yasonna sebagai menteri. Dia menilai, penunjukkan Yasonna sebagai menteri saat itu merupakan bagi-bagi jabatan. Sehingga kinerja Yasonna terlihat tak mampu menyelesaikan masalah di Lapas.
"Yaitu dia kalau dari konsep awal mereka, Pak Jokowi nggak bagi-bagi kekuasaan, jadi katanya nggak bagi-bagi kekuasaan, ya dampaknya begini," tutur Habiburokhman.
"Kalau dikasih kekuasaan sebagai imbal jasa, maka ketika nggak perform nggak berani mencopot. Itu yang nggak akan dilakukan Pak Prabowo. Kalau Pak Prabowo jelas, dia akan menunjuk yang profesional dan dinilai, kalau memang nggak perform dalam satu tahun akan diganti," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Ombudsman melakukan sidak di Lapas Sukamiskin pada Kamis (13/9) malam. Sidak dipimpin anggota Ombudsman Ninik Rahayu, yang didampingi 12 anggota Ombudsman lainnya.
Dalam sidak, Ombudsman mendapati kamar Novanto berukuran lebih besar daripada kamar narapidana lainnya. Di dalam kamar itu juga ada mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin. Dari foto yang beredar, Novanto dan Nazaruddin tampak sedang berbincang.
Kamar Novanto sendiri tampak luas dengan kasur dan selimut. Ada meja dan rak buku di kamar tersebut. Novanto dan Nazaruddin tampak tertawa di foto tersebut saat disidak Ombudsman.
Tonton juga 'Pemuda Muhammadiyah Desak Menteri Yasonna Dicopot':
(idn/nkn)
