"Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang," ujar Soetrisno kepada detikcom melalui pesan singkatnya, Jumat (14/9/2018).
Saat ditanya soal sikap politiknya di Pilpres 2019, apakah masuk tim sukses kubu Jokowi atau Prabowo Subianto, Soetrisno menjawab dengan pernyataan yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, PAN yakin Soetrisno tak akan mendukung Jokowi pada Pilpres 2019. PAN menyebut Soetrisno merasa dimusuhi Istana.
"Mas Tris-lah yang pertama menyarankan kepada PAN supaya tidak mendukung Pak Jokowi, yang waktu itu mungkin ada beberapa (dari) PAN masih diskusi dengan Pak Jokowi," kata Ketua DPP PAN Yandri Susanto di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/9).
"Tapi Mas Tris mengatakan jangan kita bergabung dengan Pak Jokowi," imbuh Yandri.
Soetrisno, kata Yandri, dimusuhi Istana karena dinilai dekat dengan salah satu rangkaian aksi bela Islam, tepatnya aksi pada 2 Desember atau lebih dikenal sebagai aksi 212. Namun Yandri tak memerinci aksi 212 tahun berapa yang mendapat bantuan Soetrisno.
Soetrisno sendiri di lingkaran Istana menjabat Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN). Karena membantu aksi 212, Yandri menyebut Soetrisno mengaku tak pernah diundang ke rapat-rapat kabinet.
Cek juga video PAN Berharap Gatot Bergabung Dukung Prabowo-Sandi (fai/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini