Djoko Santoso Bicara VOC-nisasi, Sebut Jokowi Capek Didemo

Djoko Santoso Bicara VOC-nisasi, Sebut Jokowi Capek Didemo

Audrey Santoso - detikNews
Jumat, 14 Sep 2018 17:31 WIB
Djoko Santoso Bicara VOC-nisasi, Sebut Jokowi Capek Didemo
Djoko Santoso (Audrey Santoso/detikcom)
Jakarta - Bakal ketua tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso, mengatakan saat ini Indonesia telah mengalami VOC-nisasi. Apa itu?

"Yang perlu disadari kita mengalami proses VOC-nisasi. Zaman dulu saja VOC merupakan satu perusahaan dagang, kita kalah dan dijajah 3,5 abad. Kenapa begitu? Karena karakter orang Indonesia ini memang perlu ditingkatkan. Ini yang harus ditingkatkan membangun paham dan kesadaran kita bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," kata Djoko.

Baca Juga: Berkaus Team 08, Buni Yani Hadiri Deklarasi Emak-emak Dukung Prabowo

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disampaikan Djoko saat memberi sambutan dalam acara deklarasi dukungan kelompok perempuan Melati Putih Indonesia (MPI) yang diselenggarakan di kediamannya, Jalan Bambu Apus Raya, Jakarta Timur, Jumat (14/9/2018).

"Kita punya hak dan kewajiban. Ketika negara sedang terancam, kita harus bela negaranya. Alhamdulillah kita punya negara. Pemahaman dan kesadaran bangsa Indonesia tahun 1908 itu kita belum punya negara, bisa dibayangkan bagaimana para pendahulu dulu membangun pemahaman dan kesadaran bernegara," sambung Djoko.

Djoko lalu menggambarkan kondisi Indonesia seperti kondisi di sebuah bekas kolam renang yang dia sebut terdapat di daerah Manggarai.

"Di Manggarai itu ada bekas kolam renang. Bekas kolam renang ini catnya terkelupas. Itulah kondisinya kalau kita nggak bisa mempertahankan negara kita. Di situ tertulis 'pribumi dan anjing dilarang masuk', jadi nggak boleh berenang di situ. Pribumi dan anjing, jadi kita disamakan anjing. Ini kalau dalam situasi ini, kita kalah bersaing," tutur Djoko.

Baca Juga: Djoko Santoso: Pak Jokowi Sudah Capek 4 Tahun

Di akhir sambutan, Djoko menyebut menyebut kondisi yang dialami Indonesia saat ini terjadi karena konsep bernegara sudah dirusak oleh musuh. Karena itu, Djoko berpendapat perlu adanya penyempurnaan konstruksi konstitusi. Salah satu caranya, lanjut Djoko, memilih pemimpin yang Pancasilais.

"Semua ini terjadi karena undang-undang dasar kita, pertahanan konsepsi bernegara kita sudah dijebol musuh. Maka kita harus merekonstruksi konstitusi kita, kita sempurnakan. Memilih pemimpin Pancasilais, kalau kita salah memilih, ini jadi malapetaka. Secara realita tersedia dua pemimpin, Pak Jokowi sudah dicoba 4 tahun lebih, Pak Prabowo belum pernah dicoba. Jadi kita dua-duanya harus dihormati, dihargai," tandas Djoko.

"Karena Pak Jokowi sebagai pemimpin sudah 4 tahun lebih ini didemolah, diproteslah, itu capek juga. Maka perlu istirahatlah. Ini sangat penting, ini yang akan kita lakukan dengan sistem demokrasi, banyak-banyakan siapa yang terpilih," tutup Djoko.


Simak Juga 'Djoko Santoso Ketua Timses Prabowo, Tak Ada Keraguan di PKS':

[Gambas:Video 20detik]

(aud/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads