"Di tengah gencarnya penetrasi informasi, masyarakat lebih menyukai bacaan yang pendek-pendek. Sementara itu biasanya menjadikan bacaan yang panjang karena memang menyajikan pengetahuan dan informasi yang utuh atas suatu persoalan," kata pria yang disapa Rommy ini dalam keterangan tertulis, Jumat (14/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun juga memburu buku karena penting untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak mudah didapatkan di internet. Buku biasayanya juga lahir dari penelitian panjang atau pengalaman penulisnya. Kualitas buku juga lebih bisa dipertanggungjawabkan
Saat ini memang banyak beredar buku elektronik (e-book), namun biasanya masyarakat tidak biasa berlama-lama membaca melalui layar LCD ponsel maupun tablet, karena mudah membuat mata capek. Sehingga akhirnya tulisan pendeklah yang menjadi bacaan favorit.
"Baca buku lebih ramah di mata, dibanding gadget yang memiliki radiasi. Sehingga pembaca sebenarnya bisa berlama-lama dengan buku," kata Rommy.
Mantan siswa teladan SMP dan SMA tingkat nasional ini mengimbau kepada orang tua untuk lebih berperan meningkatkan minat baca anak mulai dini. Salah satunya adalah dengan datang ke berbagai pameran buku yang saat ini banyak digelar di berbagai kota di Indonesia.
"Perlu sering menyajikan buku berkualitas dan terbaru ke anak-anak, agar minat baca mereka bisa terus tumbuh," kata Rommy.
(mul/mul)