Tugu Pahlawan ini berada di jalan Ujung Pandang, Makassar, Sulsel, dan berada tepat di depan Benteng Rotterdam. Tugu ini tidak akan terlihat seperti tugu biasanya karena telah tertutupi pedagang kaki lima yang berdiri di depannya. Selain itu, tugu ini telah kusam dan sampah-sampah yang menumpuk di pinggirannya.
Saat dikunjungi, Jumat (14/6/2018), terdapat banyak bongkahan kayu yang berada di bawah tugu serta tumpukan pakaian jemuran di dalam sebuah keranjang yang berada di sampingnya. Tidak hanya itu, sampah bekas botol miras juga tergeletak di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat yang berada di dekatnya juga terkesan tak acuh terhadap tumpukan sampah dan kayu itu. Saat dilihat lebih dekat, terdapat coretan cat akibat vandalisme, sementara cat-cat yang menempel pada tugu ini sudah kusam dan cenderung terkelupas.
Berdasarkan catatan sejarah, TNI pertama kali mendarat di daerah ini sekitar tahun 1949 atau sekitar 69 tahun lalu. TNI kala itu masuk ke Sulsel untuk menghadang pasukan KNIL.
Salah seorang pendatang lokal, Fitriani, mengaku tidak mengetahui adanya tugu bersejarah yang berdiri di sana. Dia, yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah, mengatakan hanya datang untuk melihat Benteng Rotterdam.
"Saya tidak tahu ada tugu di sana. Karena memang tidak terlihat jelas dari depan Benteng Rotterdam," kata Fitriani, yang sudah dua hari di Makassar.
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal mengatakan Tugu Pahlawan menjadi perhatian pihak Pemkot Makassar. Dia berjanji akan segera merawat tugu bersejarah ini.
"Kita sudah ada koordinasi dengan Balai Purbakala untuk revitalisasi," kata Syamsu saat dimintai konfirmasi terpisah oleh detikcom.
Berbanding terbalik dengan kondisi di sekitar tugu pahlawan ini, beberapa restoran dan rumah makan berdiri megah.
Simak Juga 'Mengenang Perjuangan Arek-arek Suroboyo di Museum Tugu Pahlawan':
(fiq/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini