"Kok masalah DPT motif politik?," kata Fadli Zon di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (14/9/2018).
Menurut Fadli, persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT) ganda merupakan masalah bersama. Sebab, persoalan data pemilih ganda dapat mengganggu kualitas demokrasi di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadli heran masalah DPT masih menjadi persoalan jelang Pemilu 2019. Padahal, masalah DPT dikatakan Fadli adalah hal dasar paling mendasar tentang data kependudukan dan hak pilih.
"Di India saja, saya waktu ke India tahun 2015 pemilihannya itu 844 juta waktu itu dari 1,2 miliar penduduk, itu nggak ada masalah itu tentang DPT kecurangan pemilu," tutur Fadli.
"Mereka bisa menghandle dengan baik, masa kita ini sudah di abad 21 nggak mampu untuk, masalah ini kan sudah berkali-kali setiap pemilu pasti ada DPT," sambungnya.
Persoalan DPT ganda diharapkan Fadli dapat segera diselesaikan sebelum Pemilu 2019 berlangsung. Jika tidak, maka DPT ganda akan menjadi pintu masuk dari kecurangan saat Pemilu 2019.
"DPT ini adalah pintu masuk kecurangan jadi kecurangan yang sudah dipersiapkan secara sistematis terstruktur dan masif dan ini terus berulang, ini menurut saya harus kita hentikan supaya demokrasi kita demokrasi yang merepresentasikan suara rakyat bukan suara siluman," kata Fadli.
Sebelumnya, Sekretaris Timses Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto menyebut ada motif politik dibalik data 8 juta pemilih ganda yang ditemukan tim khusus Prabowo-Sandi. "Kalau saya melihat, itu sebagai motif politik. Karena kalau gitu sampaikan saja ke KPU. Karena saya melihat proses verifikasi juga dilakukan," kata Hasto saat dihubungi, Kamis (13/9).
Simak Juga 'Fadli Sebut Jokowi Gagal di Bidang Ekonomi':
(mae/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini