"Kita sudah prediksi anak ini tidak bertahan lama. Bayi malang tersebut meninggal sekitar pukul 22.45 WIB. Karena kondisi kesehatannya saat lahir sudah memburuk," kata Kadis Kesehatan Mandailing Natal, Syarifudin Nasution kepada detikcom, Jumat (15/9).
Selain cacat fisik, bayi perempuan juga mengalami kelaianan jantung dan paru- paru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, jenazah sudah disemayamkan di rumah duka. Sementara ibu bayi masih dirawat di rumah sakit.
"Bayinya sudah di rumah. Tadi malam langsung dibawa keluarganya. Ibunya masih di rumah sakit," tambahnya.
Bayi pengidap Cyclopia itu lahir Kamis (14/9) sekitar pukul 15.30 WIB di RSUD Panyabungan Kota. Saat lahir, kondisi badannya membiru. Bahkan tidak mengeluarkan tangisan sama sekali.
Denyut jantungnya sangat lemah. Di bawah 100 beats per minute (bpm) yang merupakan angka normal. Sampai saat ini, belum ada dugaan pasti terkait penyebab sang bayi terlahir dengan satu mata. Namun kuat dugaan karena pengaruh obat-obatan dan virus rubella.
"Kita kuatnya di situ. Namun sampai saat ini ibunya belum bisa dimintai keterangan. Jawabannya masih linglung. Mungkin masih syok," ungkapnya.
Orangtua sang bayi merupakan perantauan dari Pulau Jawa. Saat ini mereka tinggal di kawasan Kelurahan Kayu Jati, Kecamatan Panyabungan Kota, Kabupaten Mandailing Natal. Orang tua diketahui bekerja di sebuah tambang.
Saksikan juga video 'Mukjizat! Dilempar dari Lantai 3, Bayi Ini Masih Hidup':
(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini