"Kami merampungkan dulu penetapan capres-cawapres, kan masih belum ditetapkan," kata Komisioner KPU Viryan Aziz saat dihubungi detikcom, Kamis (13/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya. Kan sampai sekarang belum ada capres-cawapres. Baru ada bakal capres-cawapres. Kita fokus merampungkan capres-cawapres dulu," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, koalisi Prabowo-Sandiaga mengusulkan kandidat berbicara satu jam penuh menyampaikan gagasannya. Waktu tersebut dianggap bisa dipakai untuk menggantikan metode cerdas cermat di Pilpres 2019.
"Selama ini kan cuma dikasih berapa menit di televisi, terus nanti pakai istilah saya tuh debat pakai spedometer. Jadi dibilang waktu tinggal 2 detik, ini bukan soal cerdas cermat, ini soal urusan negara, ini urusan 250 juta orang. Ini urusan besar, karena itu kami akan mengusulkan, dan kami sepakat untuk minta diberi kesempatan calon kita bicara satu jam full tentang pikiran-pikirannya," ujar Sekjen PD Hinca Pandjaitan di Jalan Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018).
Selain itu, koalisi Prabowo-Sandiaga juga usul agar dalam debat kandidat menggunakan bahasa Inggris. Waketum Gerindra Fadli Zon menilai perubahan format debat bagus agar rakyat memiliki pertimbangan luas dalam menentukan pilihan.
"Kalau pakai bagus, kalau nggak juga nggak apa-apa. Tapi kalau ada, ya, itu berarti itu suatu kemajuan, tetapi kalau nggak, ya, nggak ada masalah," terang Fadli saat dimintai tanggapan di kediaman Prabowo Subianto, Jl Kertanegara, Jakarta Selatan.
Saksikan juga video 'KPU Targetkan Pengecekan DPT Ganda Rampung 15 September':
(ibh/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini