Staf Khusus Presiden Adita Irawati mengatakan iklan tersebut merupakan hasil produksi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), bukan istana kepresidenan.
Baca juga: Kontroversi Iklan Jokowi di Bioskop |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, itu iklan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Bukan produksi dari Istana," ujar Adita kepada wartawan, Kamis (13/9/2018).
Adita mengatakan iklan tersebut perlu dilakukan pemerintah. Tujuannya agar masyarakat mengetahui apa saja kinerja yang berhasil dicapai oleh pemerintah.
"Dari kacamata Istana, itu adalah komunikasi pembangunan yang memang perlu dilakukan pemerintah agar masyarakat mengetahui hasil-hasil pembangunan," ujar Adita.
Adita tidak sepakat jika iklan tersebut disebut sebagai bentuk kampanye Jokowi yang akan maju kembali sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Adita pun menyerahkan pendapat itu kepada Bawaslu yang bertugas mengawal jalanny pemilu tetap pada koridornya.
"Jelas bukan kampanye," kata Adita.
"Ya silakan saja berpendapat demikian (bentuk kampanye). Yang paling penting kan sudah ada pengawasnya dari Bawaslu," katanya. (rjo/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini