Ibu Ini Melahirkan Bayi Tepat Saat Gempa Mengguncang Lombok

Ibu Ini Melahirkan Bayi Tepat Saat Gempa Mengguncang Lombok

Mustiana Lestari - detikNews
Rabu, 12 Sep 2018 17:46 WIB
Foto: Mustiana Lestari/Detikcom
Lombok - Gempa susulan terus menerus menggoyang Lombok tak membuat pelayan medis berhenti di pengungsian, termasuk persalinan. Ada cerita menegangkan yang datang dari balik tenda Puskemas Tanjung, Lombok utara.

Nuraini, seorang bidan bertugas saat itu harus membantu persalinan ibu hamil bernama Suci yang merupakan pengungsi korban gempa. Ketegangan dimulai saat Nuraini harus memutuskan tindakan persalinan Suci lantaran hemoglobin ibu hamil ini rendah.

"Tadinya mau dirujuk karena HB-nya 8, kita berpacu dengan waktu kita konsultasi ke rumah sakit katanya disuruh tolong saja. Nanti kalau ada apa-apa di bawa ke rumah sakit. Peralatan ada si cuma kita takutnya itu pendarahan apalagi dalam kondisi begini. Tapi Insya Allah kondisi ibunya bagus jadi kita berani," jelas Nuraini di Puskesmas Tanjung, Lombok Utara, Rabu (12/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sebanyak 4 bidan langsung menangani suci untuk melahirkan anak keduanya. Tak lama berselang, ternyata saat membantu persalinan pada Minggu (10/9/2018) sekitar jam 11.00 WITA telah terjadi gempa. Beruntung gempa tersebut tergolong kecil sehingga membuat Nuraini tetap fokus menyelamatkan Suci dan bayi laki-lakinya.

"Pas lagi nolong di sini terjadi gempa nggak kita rasain karena kecil sekitar 4 koma (SR). Tau-tahu pas sudah selesai, katanya orang-orang ngomong gempa, Kita enggak terlalu panik karena kita di tenda karena nggak ada bangunan kalau saja besar gempanya terpaksa harus menghindar," papar Nuranini lagi.

Nuraini yang juga merupakan pengungsi yang rumahnya rata dengan tanah tak ingin terlalu memikirkan risiko pekerjaannya. Sebab, dia mengaku hanya pasrah saat proses kelahirannya di tenda pengungsian.

"Saat gempa itu belum lagi kita pikirin keluarga, banyak yang harus kita pikirin. Allah saja yang tahu niat kita kan. Kita kembalikan kepada yang kuasa dia yang menentukan, dia yang membuat seperti ini pasti ada hikmahnya," sambung Nuraini.

Sementara sang ibu, Suci, mengaku senang bisa melahirkan secara normal dan sehat kendati HB-nya rendah dan kondisinya serba terbatas,

"Persalinan saya lebih cepat dari perkiraan, harusnya tanggal 22 September tapi tanggal 10 sudah melahirkan. Saya saat itu sangat tegang dan sakit. Rumah saya juga sudah tanah," kata Suci yang tinggal di Dusun Tiniga, Tanjung, Lombok Utara.


Dari penuturan bidan-bidan lainnya saat ini mereka membutuhkan bantuan tenaga medis yang mumpuni, termasuk juga prasarana tenda yang bukan yang terbuat dari terpal karena panas untuk ibu dan bayinya.

Beruntung, PLN Peduli menggandeng RSCM datang membawa dokter spesialis dan umum serta farmasi ke lokasi ini. Belasan dokter ini juga membawa obat dan fasilitas kesehatan lainnya.

Selain itu, kehadiran dokter ini diharapkan bisa meringankan beban para bidan yang tengah kelelahan bekerja.

Senior Manager CSR PLN Ida Zubaidah mengatakan program PLN Peduli ini merupakan kelanjutan dari program CSR sebelumnya yang terlebih dahulu berjalan.


"Sejak awal gempa PLN sudah mulai turun, PLN mengirimkan tim reaksi cepat PLN untuk langsung turun membantu di sini. Tugasnya men-support di bidang kelistrikan, membuka dapur umum, juga membantu memberikan makanan, membersihkan puing-puing," jelas Ida.

Adapun bantuan berupa makanan yang dibagikan hingga 6.000 nasi bungkus, air bersih, tenda, dan lain-lain. Kendati demikian, Ida mengatakan fokus bantuan kali ini fokus terhadap recovery atau pemulihan jasmani dan rohani korban gempa.

"Mudah-mudahan dengan kita mendatangi bisa lebih baik lagi. Kita beri bantuan alat kesehatan di Lombok Utara ke 10 puskesmas," terang di lagi. (idr/idr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads