Gerindra: '2019 Ganti Presiden' Lebih Laku dari 'Jokowi 2 Periode'

Gerindra: '2019 Ganti Presiden' Lebih Laku dari 'Jokowi 2 Periode'

Indra Komara - detikNews
Rabu, 12 Sep 2018 13:05 WIB
Diskusi Polemik Tagar (Indra Komara/detikcom)
Jakarta - Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade mengatakan pemerintah panik dengan adanya tagar '2019 Ganti Presiden'. Menurutnya, tagar 2019 Ganti Presiden lebih laku dibanding tagar 'Jokowi 2 Periode'.

"Saya rasa di era demokrasi hal ini lumrah. Permasalahan muncul karena tagar ini mendapat respons positif dari masyarakat, lebih laku dibanding tagar 'Jokowi 2 Periode' atau tagar Tetap Jokowi. Sehingga yang katanya surveinya tinggi, parpolnya banyak, mulai panik tagar ini direspons baik di medsos dan berbagai daerah," kata Andre dalam diskusi di Restoran Tjikini Lima, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andre menyebut kepanikan pemerintah menimbulkan penolakan gerakan Ganti Presiden di berbagai daerah. Penolakan itu juga dikatakan Andre sebagai bentuk ketidaksiapan demokrasi.

"Kalau kita siap demokrasi, misalnya, yang nggak sepakat tagar kalau 2019 Ganti Presiden dibikin Sabtu, ya silakan Minggu bikin tandingan. Tapi, karena kita nggak siap demokrasi, semua cara dilakukan, aksi persekusi, premanisme, dan ada indikasi aparat ikut bermain untuk mendukung penghentian hal ini," tutur Andre.



Dia menambahkan, tagar '2019 Ganti Presiden' tidak membawa isu agama, sehingga sah-sah saja jika aspirasi lewat gerakan ganti presiden disuarakan di ruang publik.

"Kalau kita baca lirik lagu maupun deklarasi ganti presiden, itu tidak ada cerita agama. Yang ada simpel, bahwa hidup dulu tak susah dan mencari kerja susah, tapi kini mencari kerja makin susah. Intinya, tidak ada isu agama, hoax, fitnah terhadap pemerintah. Kalau pemerintah tak tertolong Go-Jek dan Grab, mungkin jutaan orang menganggur sekarang," kata Andre.

"Ini soal kemampuan kita menerima perbedaan. Mari kita anggap perbedaan ini bunga demokrasi. Tak perlu saling cegah, persekusi, diskriminasi. Begitu juga aparat yang tinggal melokalisir, dan tak perlu jadi wasit pemilu," lanjutnya.




Tonton juga 'Tanggapi '2019GantiPresiden', Wanda Hamidah: Wajar Polisi Bertindak!':

[Gambas:Video 20detik]

(idn/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads