Adalah Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat Andi Arief yang menyebut 'dua kaki' sebagai perintah dari Ketua Umum (Ketum) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu kaki di pileg, satu kaki di pilpres," sambung Andi.
PAN, sebagai salah satu parpol koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga, memaklumi sikap Demokrat apabila memang yang dimaksud politik dua kaki demikian. Memang dalam Pemilu 2019, pemilihan bukan hanya menentukan siapa presiden dan wakil presiden tetapi juga anggota legislatif.
"Kalau tafsirnya seperti itu, saya kira tidak masalah. Secara alamiah tentu masing-masing partai ingin memenangkan capres atau cawapresnya dan juga para caleg yang diusung," ucap Wasekjen PAN Saleh Daulay Partaonan kepada detikcom, Rabu (12/9/2018).
Namun bagi Saleh parpol seharusnya tegas apabila ada kader-kadernya di wilayah yang 'membelot', tidak sesuai dengan arahan utama dari pusat. Dia pun meminta SBY turun tangan untuk memberikan penegasan.
"Yang sedikit perlu dipertegas adalah agar masing-masing DPW (Dewan Pengurus Wilayah) dan daerah mengusung dan mendukung capres dan cawapres yang sudah ditetapkan DPP (Dewan Pengurus Pusat)," ucap Saleh.
"Tentu sangat baik jika Pak SBY mempertegas sikap Partai Demokrat," imbuhnya.
Baca juga: Andi Arief: Perintah SBY Jelas Dua Kaki |
Dia juga mengkritik perbedaan pilihan dukungan para kader Demokrat yang dipertontonkan ke publik. Hal itu menurutnya bisa menimbulkan persepsi yang berbeda dari kenyataan.
"Janganlah perbedaan pilihan beberapa DPW itu seolah-olah dibenarkan dengan mempublikasinya secara luas di media. Terkesan ada sekat komunikasi yang terputus, padahal faktanya sama sekali tidak begitu," ucap Saleh.
Tonton juga 'Demokrat Main Dua Kaki? Ketum PAN: SBY Nggak Gitu':
(dhn/imk)