"Kita harus pandai menjaga jati diri bahasa kita, keluhuran bahasa Indonesia kita yang baik. Kalau situasi informal, kita gunakan momen tertentu untuk menyentuh demografi tertentu. Seperti milenial dengan bahasa-bahasa yang mereka mengerti," ujarnya di Mal Ancol lantai 2, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (11/9/2018).
Sandi mengatakan bahasa yang sedang jadi bahasan itu hanya bersifat sementara dan tidak baku. Namun penggunaan bahasa dan istilahnya itu, jelas Sandi, bisa dilakukan untuk menarik perhatian kaum milenial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi mengatakan beberapa bahasa kekinian dianggap sudah ada yang menghapus bahasa asli negara. Sandi memberi contoh.
"Ini yang menarik karena kadang ada bahasa Arab yang ikut, seperti 'unfaedah'. Itu kan bahasa Inggris dan Arab, jadi bahasa milenial. Jadi sudah nggak ada lagi bahasa Indonesianya," tuturnya.
Sebelumnya, Sandiaga Uno menghadiri acara launching belanjaukm.com. Sebuah e-commerce yang merupakan mitra OK OCE.
"Yang membedakan dengan e-commerce yang lain, belanjaukm.com ini bermitra dari OK OCE, yang menawarkan pendampingan, sehingga menangani perizinan dan modal usaha," ucapnya.
Sandi mengatakan tidak tertutup kemungkinan program OK OCE yang diklaim sukses oleh Pemprov DKI akan masuk dalam program nasional. Pasalnya, menurut Sandi, ibu-ibu di luar DKI meminta program ini.
"Sekarang kita sedang menyusun agar OK OCE ini bisa juga dinikmati wilayah lain. Tadi Depok sudah minta. Jadi karena permintaannya tinggi, kita akan siapkan platform OK OCE ini goes national, tapi tidak akan mengganggu yang ada di DKI," pungkas Sandi. (gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini