Dia tak mendukung Ketum PAN Hatta Rajasa, yang waktu itu menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto. Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo mengaku mengenal dekat Sakti Wahyu Trenggono. "Saya memanggilnya Mas Trenggono karena memang itu panggilan dia. Kami lumayan akrab selama Mas Trenggono di PAN," kata dia saat dihubungi detikcom, Senin (10/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu, Mas Trenggono tidak berpolitik secara formal, tapi memang dekat dengan Pak Jokowi dan PDIP," kata Dradjad.
Menurut dia, Trenggono memang mendukung Jokowi sejak di Solo, maju ke Pilgub DKI, Pilpres 2014, hingga sekarang menjelang Pilpres 2019. Penelusuran detikcom, nama Sakti Wahyu Trenggono masuk tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla di Pilpres 2014.
Dia duduk di tim ahli bersama, antara lain, Sukardi Rinakit, Andreas Parera, Arie Sumarno, Arif Budimanta, Edy Prasetyono, Heri Achmadi, Ida Fauziyah, dan M Prakosa.
Ketika Jokowi-JK menang Pilpres 2014, Trenggono didapuk memimpin Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Kantor Transisi Jokowi-JK. Di Satgasus ini, dia memimpin bersama putra kinasih Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo.
Satgasus pimpinan Trenggono dan Prananda bertugas menentukan titik-titik yang akan menjadi daerah blusukan Jokowi. Nama Trenggono sempat santer disebut akan menjadi Menteri BUMN menggantikan Rini Soemarno. Ketika itu, posisi Rini digoyang oleh Pansus Pelindo II di DPR RI.
Namun Jokowi tetap mempertahankan Rini hingga kini. Nama Sakti Wahyu Trenggono muncul lagi, kali ini menjadi salah satu bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini