Tak Datang, Direktur PLN Dipanggil Ulang KPK

Tak Datang, Direktur PLN Dipanggil Ulang KPK

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Senin, 10 Sep 2018 18:35 WIB
Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK Yuyuk Andriati (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman tak memenuhi panggilan KPK untuk memberikan keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan suap PLTU Riau-1. KPK pun akan melakukan pemanggilan ulang terhadap Syofvi.

"Ada 2 saksi yang tidak hadir, untuk tersangka JBK (Johannes B Kotjo) dan IM (Idrus Marham) perkara suap terkait PLTU Riau. Ada 2 orang, yang pertama Syofvi Felienty Roekman, Direktur Perencanaan Koorporat PLN, ini yang bersangkutan belum menerima panggilan sehingga penyidik akan menjadwal ulang pemeriksaannya," kata Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK Yuyuk Andriati di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2018).

Syofvi dijadwalkan memberikan keterangan sebagai saksi untuk Kotjo dalam kasus ini. Selain Syofvi, Direktur PT Isargas yang dipanggil sebagai saksi untuk Idrus Marham tidak datang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian atas sama Iswan Ibrahim, Direktur PT Isargas. Ini masih terkait dengan PLTU Riau juga. Sampai sore ini belum ada informasi kenapa yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan," imbuh Yuyuk.




Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan tiga tersangka. Mereka adalah Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih, pengusaha Johannes B Kotjo, dan mantan Menteri Sosial Idrus Marham.

Eni diduga menerima duit suap Rp 4,8 miliar dari Kotjo selaku pemegang saham Blackgold Natural Resources Ltd. Perusahaan tersebut merupakan salah satu bagian dari konsorsium proyek PLTU Riau-1.

Saat melakukan pengembangan, KPK menetapkan Idrus sebagai tersangka. Dia diduga menerima janji yang sama dengan Eni, yaitu senilai USD 1,5 juta dari Kotjo, jika perusahaannya berhasil memenangi proyek PLTU Riau-1.




Tonton juga 'Penjelasan Dirut PLN Soal Penggeledahan Rumahnya oleh KPK':

[Gambas:Video 20detik]

(abw/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads