Pantauan detikcom, massa yang mendemo kantor Grab di Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, membubarkan diri sekitar pukul 17.45 WIB. Sebelum bubar, massa sempat menggelar jumpa pers di lokasi.
"Kami semua sudah berkumpul, membawa dan menyuarakan aspirasi kawan-kawan untuk menuntut pihak aplikasi Grab. Namun rupanya lagi-lagi dan untuk kesekian kalinya, pihak CEO-nya manajemen Grab, Pak Ridzki, tidak mau menunjukkan iktikad baiknya untuk mau menemui dan berdialog dengan kami. Karena itu, kami semua merasa sangat kecewa dengan Pak Ridzki. Padahal di sini kami aksi damai," kata juru bicara aksi, Dedi Heriyantoni, kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi mengatakan pihaknya nanti akan kembali menggelar demo hingga tuntutan mereka dipenuhi. Di antaranya menolak keras eksploitasi terhadap driver online. Menurutnya, mereka selama ini disebut sebagai mitra tapi tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan kebijakan, termasuk soal penentuan tarif.
![]() |
Selain itu, Dedi menyayangkan terjadinya kericuhan yang dipicu sejumlah insiden saat demo berlangsung. Dia menuding ada yang melakukan provokasi sehingga emosi rekan-rekannya terpancing.
"Kami menyayangkan insiden yang terjadi hari ini. Pertama, ada pelecehan yang terjadi kepada pasangan salah satu rekan kami; kedua, ada provokasi sehingga anggota kami terpancing; ketiga, terjadi insiden pemukulan kepada beberapa rekan kami oleh aparat keamanan dengan alat bambu. Menurut kami, ini harusnya tidak terjadi karena anggota kami tidak ada yang pakai senjata. Kami hanya tangan kosong dan semangat juang," ucapnya.
"Karenanya, tidak datangnya Pak Ridzki, maka dengan ini, kita semua bangsa Indonesia, baik itu driver online dan pengguna, melihat bahwa terbukti hingga detik ini CEO Grab Indonesia tidak mau menunjukkan iktikad baik kepada kami, untuk mendengar tuntutan kami, padahal hingga detik ini kami selalu diposisikan sebagai mitra usaha mereka. Kamilah ujung tombak yang membuat mereka bisa mendapatkan laba yang makin besar, khususnya di Indonesia. sekali lagi, sebelum kami mengakhiri, kami semua menyatakan rasa kecewa dan marah luar biasa pada beliau, dan dengan demikian kami tutup bahwa perjuangan tidak akan pernah berhenti. Pada Bapak Polisi, kami berterima kasih atas dukungannya, dan juga mohon Bapak mengevaluasi semoga ke depan tidak dialami oleh kawan kami yang lain," sambungnya.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar, yang mengamankan demo, mengapresiasi massa yang mau membubarkan diri dengan tertib. Dia juga menyayangkan adanya insiden-insiden kecil karena dipicu situasi di lapangan.
"Alhamdulillah kita semua bisa bekerja sama dengan baik, walau ada beberapa insiden kecil karena memang terpicu dengan situasi. Memang ada beberapa kendaraan yang kita minta pindahkan, kemudian ada beberapa insiden karyawan dari depan yang keluar naik motor, terus ribut dengan salah satu pengunjuk rasa, tapi bisa diselesaikan dengan baik," ujar Kombes Indra.
"Sekali lagi, mohon maaf juga kepada rekan-rekan, yang tadi kena rotan, bahkan Kasat Sabhara kami kena rotan juga. Karena situasi memang seperti itu. Kami ingin situasi damai, kita tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan. Polisi hanya ingin mengamankan kegiatan ini agar berjalan dengan lancar. Oleh karena ini kami mengimbau semua pihak baik teman-teman pengunjuk rasa maupun yang lain untuk tidak terpancing, sama-sama menahan diri. Sekali lagi terima kasih atas kerja samanya. Saat ini kondisi aman, kondusif," sambungnya.
Tonton juga 'Sempat Memanas, Massa Driver Taksi Online Joget Bareng Polisi':
(hri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini