Gara-gara Isu Nikah, Ahok Tak Mau Ditemui Sahabatnya di Mako

Gara-gara Isu Nikah, Ahok Tak Mau Ditemui Sahabatnya di Mako

Mei Amelia R - detikNews
Minggu, 09 Sep 2018 17:15 WIB
Guntur Romli (berpeci). Foto: Kanavino/detikcom
Jakarta - Politikus PSI Guntur Romli menyebut bahwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terganggu dengan kabar soal rencana akan menikahi Bripda Puput Nastiti Devi. Ahok sampai menolak ditemui sahabatnya gara-gara kabar pernikahan itu.

"Pak Ahok terganggu dengan pemberitaan yang terkait masalah pribadi," ujar Guntur Romli yang juga sahabat Ahok, kepada detikcom, Minggu (9/9/2018).


Guntur sedianya membesuk Ahok di Mako Brimob hari ini. Namun hal itu urung dilaksanakan karena Ahok sedang tidak ingin ditemui setelah ramai pemberitaan soal kabar akan nikah lagi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gara-gara ramai soal nikah, Pak Ahok nggak mau ditemui/dikunjungi saat ini, harusnya hari ini saya dan kawan-kawan bisa ketemu," ujarnya.


Guntur bercerita, tiga pekan lalu sebelum ramai pemberitaan soal rencana nikah itu, Ahok masih mau ditemui sahabat-sahabatnya di Rutan Mako Brimob. Namun setelah kabar itu semakin santer, Ahok jadi susah ditemui.

Guntur menengarai hal ini lantaran Ahok merasa terganggu dengan masalah privasinya. "Dia itu nggak mau mikir kehidupan di luar penjara karena masih dalam penjara, kata dia kalau mikir hal yang tidak dia bisa, bikin pusing, apalagi mikir nikah," jelasnya.


Sementara Guntur sendiri tidak yakin kalau Ahok akan menikah selepas keluar dari penjara nanti.

"Nggak masuk akal juga kalau nikah, karena satu, Pak Ahok baru cerai. Kedua, bebas murni Pak Ahok masih lama, Januari 2019," tuturnya.

Terlepas dari itu semua, Guntur meminta agar masyarakat menghargai privasi Ahok.

"Semestinya kita hormati privasi beliau, apalagi masih di dalam penjara," tandasnya.



Saksikan juga video 'Ahok Mau Nikah Lagi, Nasdem: Bagus!':

[Gambas:Video 20detik]

(mei/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads