Presiden TSU, Georgiy Mayer mengatakan, Wahid punya peran besar dalam mengembangkan kerja sama bilateral antara Indonesia denan Rusia. Wahid juga menjadi Dubes asing pertama yang diberikan penghargaan tersebut oleh TSU.
"Tomsk State University senang dan bangga melihat Duta Besar Wahid Supriyadi sebagai guest lecturer," kata Presiden TSU, Georgiy Mayer dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di hadapan Georgy Mayer, pengajar, serta mahasiswa, Wahid memaparkan tantangan yang dihadapi Indonesia dan Rusia. Menurut Wahid, kesulitan Indonesia-Rusia yakni membangun image building, karena sebagian besar masyarakat dunia, termasuk Indonesia, masih menganggap Rusia sebagai kelanjutan dari Uni Soviet yang komunis dan masyarakatnya tertutup.
"Saya yakin Festival Indonesia dapat mempersempit jarak kesalahpahaman dan mispersepsi antara kedua bangsa yang besar ini. Hubungan antar masyarakat merupakan kunci utama, sebagaimana peribahasa Indonesia, yaitu tak kenal maka tak sayang", kata Wahid.